Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Gedung Putih Sebut Ada Rencana Menyingkirkan Presiden Trump

Kompas.com - 06/09/2018, 11:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Seorang pejabat Gedung Putih Amerika Serikat (AS) menyatakan, terdapat usaha untuk menyingkirkan Presiden Donald Trump.

Isu itu diembuskan staf anonim tersebut dalam opininya di New York Times, seperti dikutip BBC, Kamis (6/9/2018).

Dalam opini tersebut, si staf bercerita bagaimana Trump bertindak tidak seperti seorang politisi Partai Republik; pemikiran bebas, pasar bebas, dan masyarakat bebas.

Baca juga: Trump Bantah Rencanakan Pembunuhan terhadap Presiden Suriah

Presiden 72 tahun itu memang menjalankan sejumlah kebijakan positif seperti reformasi pajak, deregulasi efektif, maupun peningkatan kemampuan militer.

Namun, di sisi lain, Trump memilih untuk mendekati Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un yang dianggap "otokrat dan diktator".

Si staf itu juga bercerita di rapat, Trump sering mengulang-ulang sesuatu yang berakibat menghasilkan keputusan setengah matang dan kurang informasi.

"Tidak ada yang tahu apakah dia bakal mengubah pikirannya dari menit ke menit," kata pejabat lain dalam rapat tersebut.

Staf itu berujar, terdapat kasak-kusuk adanya rencana untuk mengaktifkan Amandemen 25 yang memberikan wewenang kepada wakil presiden maupun menteri untuk mencopot Trump.

"Kami sudah ikut tenggelam bersama Trump, dan membiarkan segala perbuatan sopan kami tercerabut," kata staf anonim itu.

Pernyataan staf anonim itu terbit sehari setelah rilis buku jurnalis ternama Bob Woodward, Fear: Trump in the White House.

Dalam buku tersebut, para pejabat top Gedung Putih diisukan melakukan manuver untuk "menyelamatkan" AS dari Trump.

Hal itu antara lain dengan menyingkirkan sejumlah dokumen penting dari meja Trump sebelum suami Melania itu menandatanganinya.

Segera setelah opini itu terbit, Trump langsung mengeluarkan kecaman via Twitter-nya. Dia menyebut kabar tersebut palsu.

Baca juga: Kepala Staf Gedung Putih Sebut Trump Idiot

"Jika si PENGECUT ini benar ada, maka demi keamanan nasional, dia harus diserahkan kepada pemerintah secepatnya!" kata Trump.

Sementara Sekretaris Pers Sarah Sanders mengatakan, si penulis misterius itu sebagai pecundang, dan meminta segera mengundurkan diri.

Mantan tim sukses Trump, Michael Caputo, menyebut opini yang ditulis staf anonim tersebut merupakan usaha kudeta.

"Ini adalah kudeta. Kudeta administratif, kudeta lembut, kudeta aneh, terserah bagaimana pemikiran kalian," kata Caputo kepada CNN.

Baca juga: Selain Ingin Bunuh Presiden Suriah, Buku Terbaru Ungkap Rahasia Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com