ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan, penjatuhan bom dan rudal di provinsi terakhir yang dikuasai pemberontak di Suriah dapat menyebabkan aksi pembantaian.
AFP mewartakan pada Rabu (5/9/2018), pernyataan Erdogan dilontarkan, setelah pasukan Suriah telah mencapai kawasan barat laut provinsi Idlib untuk bersiap meluncurkan serangan besar.
Hal tersebut sekaligus meningkatkan kekhawatiran mengenai bencana kemanusiaan.
"Demi Tuhan, pembantaian serius bisa terjadi jika ada hujan rudal di sana," kata Erdogan kepada jurnalis di pesawatnya, usai berkunjung ke Kyrgyztan.
Baca juga: Bantu Usir Pemberontak Suriah dari Idlib, Iran Berupaya Tekan Jumlah Korban
Pemerintah Suriah dan sekutu utamanya, Rusia, telah bersumpah untuk membasmi kelompok pemberontak yang mendominasi provinsi Idlib.
Sekutu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad melanjutkan serangan udara di Idlib pada Selasa (4/9/2018), setelah jeda selama 22 hari.
Turki telah berupaya untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia untuk mencegah serangan terhadap Idlib.
"Kerja sama kami dengan Rusia sekarang sangat penting," ucapnya.
Menurut Erdogan, proses pertempuran sengit di provinsi Idlib akan memicu peningkatan jumlah pengungsi.
"Ada 3,5 juta orang tinggal di sana. Turki menjadi tujuan orang-orang itu akan melarikan diri jika terjadi bencana," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.