Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2018, 08:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memang kerap mengejutkan publik dengan berbagai kebijakan dan pernyataan kerasnya di Twitter.

Meski demikian, tugasnya tetaplah memimpin sebuah bangsa. Namun, buku terbaru karya jurnalis ternama Bob Woodward berjudul Fear: Trump in the White House mengungkapkan sisi lain dari kepemimpinan Trump.

Woodward memang terkenal atas laporannya tentang skandal Watergate di Washington Post.

Menurut kutipan buku setebal 488 halaman yang diwartakan Washington Post pada Selasa (4/9/2018), staf pemerintahan kerap mengambil tindakan secara sembunyi-sembunyi untuk mencegah Trump berlaku implusif.

Baca juga: Trump Peringatkan Suriah agar Tak Serang Pemberontak di Idlib

Mereka juga berusaha untuk meminimalkan bencana yang dapat merugikan presiden dan negara.

Berikut beberapa hal menarik dari buku terbaru karya Woodward:

Ketegangan dengan Korea Utara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bersalaman dengan Presiden AS Donald Trump pada pertemuan bersejarah antara AS-Korea Utara, di Hotel Capella di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6/2018). Pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya bagi pemimpin kedua negara dan menjadi momentum negosiasi untuk mengakhiri kebuntuan permasalahan nuklir yang telah terjadi puluhan tahun.AFP PHOTO/SAUL LOEB Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bersalaman dengan Presiden AS Donald Trump pada pertemuan bersejarah antara AS-Korea Utara, di Hotel Capella di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6/2018). Pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya bagi pemimpin kedua negara dan menjadi momentum negosiasi untuk mengakhiri kebuntuan permasalahan nuklir yang telah terjadi puluhan tahun.
Pada musim gugur tahun lalu, Trump dilaporkan memberi tahu staf Gedung Putih Rob Porter mengenai keinginannya untuk menangani ketegangan nuklir yang sedang berlangsung dengan Korea Utara.

"Ini semua tentang pemimpin versus pemimpin. Manusia versus manusia. Saya versus Kim," kata Trump.

Perang Afghanistan

Marinir AS di sebuah helikopter di pangkalan udara Kandahar, provinsi Helmand, AfghanistanReuters Marinir AS di sebuah helikopter di pangkalan udara Kandahar, provinsi Helmand, Afghanistan

Buku tersebut menjelaskan ketidaksabaran Trump pada perang di Afghanistan, yang merupakan konflik terpanjang AS.

Pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional Juli 2017, Trump berbicara kepada jenderal dan penasihat lainnya selama 25 menit. Menurut buku karya Woodward, dia mengeluhkan AS yang kalah.

"Para prajurit di lapangan bisa menjalankan hal-hal yang jauh lebih baik daripada Anda," kata Trump kepada mereka.

Pembunuhan Presiden Suriah

Presiden Suriah, Bashar al-Assad. SANA / AFP Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Trump ingin agar Presiden Suriah Bashar al-Assah dibunuh pada tahun lalu. Namun, permintaannya ditolak oleh kementerian pertahanan.

Buku itu menyebut, Trump bilang kepada Menteri Pertahanan Jim Mattis bahwa dia ingin Assad dibunuh, setelah pemimpin Suriah itu meluncurkan serangan senjata kimia kepada penduduk sipil pada April lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com