Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2018, 08:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

"Bunuhlah dia. Bunuhlah semua orang dari mereka," ucapnya.

Mattis memilih untuk melakukan serangan udara terbatas yang tidak mengancam Assad secara pribadi.

Perang Dunia III

Pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada 19 Januari lalu, Trump mengabaikan pentingnya kehadiran militer AS yang masif di Semenanjung Korea, termasuk operasi intelijen khusus untuk mendeteksi peluncuran rudal Korut dalam 7 detik VS 15 menit dari Alaska.

Trump mempertanyakan mengapa pemerintah harus menghabiskan sumber daya di kawasan tersebut.

"Kami melakukan ini untuk mencegah Perang Dunia III," kata Mattis kepadamnya.

Setelah Trump meninggalkan pertemuan itu, Woodward menceritakan bahwa Mattis sangat jengkel dan khawatir.

Dia mengatakan kepada rekan dekatnya, presiden bertindak dan memiliki pemahaman seperti siswa kelas lima atau enam.

Crazytown

Donald Trump dan John KellyAFP Photo/Don Emmert Donald Trump dan John Kelly

Kepala Staf Gedung Putih John F Kelly sering kehilangan kesabarannya dengan mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa presiden itu tak waras.

Dalam satu pertemuan, Kelly dilaporkan menyebut Trump sebagai orang tolol dan tidak ada gunanya mencoba meyakinkannya tentang apa pun.

"Dia sudah keluar dari jalur. Kami berada di Crazytown. Saya bahkan tidak tahu mengapa ada di antara kita di sini. Ini adalah pekerjaan terburuk yang pernah saya alami," kata Kelly dalam buku tersebut.

Baca juga: Trump Sebut Buku Tentangnya Penuh Kebohongan

Buku karya jurnalis veteran itu dijadwalkan terbit pada 11 September 2018. Sementara itu, Gedung Putih menyatakan buku tersebut merupakan "fake news".

"Buku ini tidak lebih dari cerita yang dibuat-buat karena banyak mantan karyawan yang tidak puas, dan berbicara untuk membuat presiden terlihat buruk," demikian pernyataan Gedung Putih.

Kelly juga mengklaim tidak pernah menyebut presiden sebagai orang tolol.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com