Pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional Juli 2017, Trump berbicara kepada jenderal dan penasihat lainnya selama 25 menit. Menurut buku karya Woodward, dia mengeluhkan AS yang kalah.
"Para prajurit di lapangan bisa menjalankan hal-hal yang jauh lebih baik daripada Anda," kata Trump kepada mereka.
Trump ingin agar Presiden Suriah Bashar al-Assah dibunuh pada tahun lalu. Namun, permintaannya ditolak oleh kementerian pertahanan.
Buku itu menyebut, Trump bilang kepada Menteri Pertahanan Jim Mattis bahwa dia ingin Assad dibunuh, setelah pemimpin Suriah itu meluncurkan serangan senjata kimia kepada penduduk sipil pada April lalu.
"Bunuhlah dia. Bunuhlah semua orang dari mereka," ucapnya.
Mattis memilih untuk melakukan serangan udara terbatas yang tidak mengancam Assad secara pribadi.
Pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada 19 Januari lalu, Trump mengabaikan pentingnya kehadiran militer AS yang masif di Semenanjung Korea, termasuk operasi intelijen khusus untuk mendeteksi peluncuran rudal Korut dalam 7 detik VS 15 menit dari Alaska.
Trump mempertanyakan mengapa pemerintah harus menghabiskan sumber daya di kawasan tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.