GABORONE, KOMPAS.com - Sebanyak 90 ekor bangkai gajah tanpa gading ditemukan di Botswana dalam insiden yang diyakini sebagai pembantaian massal gajah terbesar di Afrika.
Organisasi amal Elephants Wihtout Borders mengatakan, sebagian besar gajah yang mati itu adalah gajah jantan yang memiliki gading amat besar.
Penemuan puluhan bangkai gajah ini terjadi ketika Elephants Without Border dan Departemen Lingkungan dan Taman Nasional Botswana melakukan survei udara.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Alasan di Balik Imunitas Gajah dari Kanker
"Kami mulai melakukan survei pada 10 Juli lalu, dan kamu menghitung ada 90 bangkai gajah sejak survei dimulai," kata Mike Chase, direktur organisasi amal itu, Selasa (4/9/2018).
"Setiap hari kami menemukan bangkai gajah," tambah Chase.
Hewan-hewan itu, lanjut Chase, ditembak dengan senapan berkaliber besar di dekat sebuah sumber air tak jauh dari taman suaka Delta Okavango.
"Skala pembunuhan gajah ini adalah yang paling besar dari semua yang pernah saya lihat atau baca di Afrika," ujar Chase.
Perburuan gelap ini berbarengan dengan keputusan pemerintah Botswana untuk tidak mempersenjatai para penjaga hutan sejak awal tahun ini.
Botswana memiliki populasi gajah paling banyak di Afrika yaitu lebih dari 135.000 ekor.
Jumlah gajah selama satu dekade terakhir berkurang sekitar 111.000 ekor hingga saat ini hanya tercatat 415.000 ekor di alam bebas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.