TOKYO, KOMPAS.com - Angin topan terkencang dalam 25 tahun menghantam Jepang pada Selasa (4/9/2018). Demikian pernyataan badan meteorologi setempat.
Angin topan Jebi dengan kecepatan hingga 216 kilometer per jam sekitar tengah hari menghantam wilayah barat Jepang yang baru saja pulih dari terkena guyuran hujan terderas tahun ini.
Badan meteorologi Jepang memberikan peringatan tentang potensi tanah longsor, banjir, dan terpaan angin kencang.
Gelombang laut tinggi, sambaran petir, dan angin puting beliung juga diperkirakan menghantam sejumlah kota termasuk Osaka dan Kyoto.
Baca juga: Angin Topan Melanda Jepang, Satu Orang Dilaporkan Hilang
Dengan kecepatan hingga 162 kilometer per jam di pusatnya, Jebi diklasifikasikan sebagai angin topan yang amat kuat.
"Ini yang terkuat sejak 1993," kata kepala badan meteorologi Jepang, Ryuta Kurora.
"Beberapa jam sebelumnya, Pulau Shikoku sudah merasakan keganasan badai ini dan kini semakin kuat," tambah Kurora.
Peringatan kedatangan topan ini membuat PM Shinzo Abe menggelar rapat darurat dan membatalkan kunjungan ke wilayah barat Jepang.
Dalam rapat kabinet, Abe memerintahkan para menterinya untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk menghadapi potensi bencana .
Media setempat memperingatkan warga bahwa kecepatan angin yang dibawa topan Jebi cukup kuat untuk meruntuhkan rumah tradisional Jepang, tiang-tiang listrik, dan mengimbau warga membatalkan perjalanan yang tak terlalu mendesak.
Baca juga: Indonesia Siap Bantu Rehabilitasi Fiji Pasca-bencana Angin Topan
Imbauan evakuasi sudah diterbitkan untuk 300.000 orang di kawasan itu termasuk 280.000 orang di kota pelabuhan Kobe. Untuk menampung warga, pemerintah sudah menyiapkan 1.500 tempat pengungsian.
Sebagai antisipasi berbagai sekolah, tempat usaha, dan wisata juga ditutup. Sementara tak kurang dari 600 jadwal penerbangan dibatalkan termasuk beberapa jadwal internasional di Nagoya dan Osaka.