DUBAI, KOMPAS.com - Pemerintah Uni Emirat Arab pada Senin (3/9/2018) telah memilih dua astronot pertamanya yang akan menjalankan misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
AFP mewartakan, Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed Rashed al-Maktou mengumumkan dua astronot tersebut adalah Hazza al-Mansouri (34) dan Sultan al-Neyadi (37).
"Hazza dan Sultan merepresentasikan semua kaum muda Arab dan mewakili ambisi tertinggi UEA," kicaunya di Twitter.
We announced today our first astronauts to the International Space Station: Hazza Al Mansouri and Sultan Al Nayadi. Hazza and Sultan represent all young Arabs and represent the pinnacle of the UAE's ambitions.
Congratulations to the people and youth of the Emirates pic.twitter.com/UNqRXdtsjS
— HH Sheikh Mohammed (@HHShkMohd) 3 September 2018
Keduanya bersaing di antara lebih dari 4.000 warga UEA yang mengajukan diri dalam program tersebut. Ada enam tahapan ketat untuk menyaring peserta menjadi dua orang terpilih.
Baca juga: UEA Bantah Klaim Serangan Drone Kelompok Houthi di Bandara Dubai
Pada tahun lalu, pria yang sekaligus menjabat sebagai wakil presiden UEA ini menyatakan bakal mengirim astronot dari negaranya ke stasiun luar angkasa dalam waktu lima tahun ke depan.
UEA menargetkan program di ruang angkasa senilai 20 miliar dirham atau sekitar Rp 81,1 triliun.
Dengan program astronot, UEA merupakan salah satu dari segelintir negara di Timur Tengah yang sudah mengirim seseorang ke ruang angkasa.
Negara tersebut berambisi menjadi pemimpin global dalam eksplorasi ruang angkasa.
Negara Teluk yang kaya minyak itu juga berharap menjadi negara Arab pertama yang mengirim penjelajahan tanpa awak untuk mengorbit di Mars pada 2021 dengan nama program "Hope".
Baca juga: Dianggap Berbahaya, UEA Larang Warganya Lakukan Tantangan Tarian Viral
Orang Arab pertama yang mencapai ruang angkasa adalah Sultan bin Salman Al-Saud dari Arab Saudi, yang ikut dalam misi pesawat ulang-alik AS pada 1985.
Dua tahun kemudian, pilot angkatan udara Suriah, Muhammed Faris, menghabiskan waktunya selama sepekan di stasiun ruang angkasa eks-Uni Soviet, Mir.
Dalam jangka panjang, pemerintah UEA berencana membangun "Kota Sains" untuk mereplikasi kehidupan di Mars, sekaligus bertujuan menciptakan permukiman manusia pertama di planet merah itu pada 2117.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.