Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Bangun Dua Patung Raksasa Bernilai Rp 15 Triliun

Kompas.com - 03/09/2018, 15:55 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

Patel dikenal sebagai "Pria Besi India" yang berhasil membujuk sekitar 550 kerajaan kecil di India melebur menjadi satu negara setelah kemerdekaan.

Patel meninggal dunia tiga tahun setelah India merdeka.

Kelompok nasionalis Hindu merasa ada yang salah ketika Patel diminta memberi jalan agar Nehru yang berhaluan sekuler bisa menjadi perdana menteri.

"Setiap warga India menyesali mengapa Sardar Patel tidak menjadi perdana menteri pertama India," kata Modi dalam kampanyenya pada 2013.

Langkah Modi ini dinilai menunggangi warisan yang ditinggalkan Patel hanya semata untuk memenangkan pemily.

"Modi nampaknya akan menggunakan patung itu sebagai alat kampanyenya tetapi saya khawatir mengenai pengaruhnya terhadap para pemilih," kata Ghanshyam Shah, mantan guru besar politik Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi.

Baca juga: 60 Tahun Hilang, Patung Buddha dari Abad Ke-12 Ditemukan di London

Sementara itu, Partai Kongres yang beroposisi mengatakan, rencana pemerintahan Modi mengubah museum Nehru Memorial di New Delhi sebagai tempat yang didedikasikan untuk seluruh perdana menteri India adalah upaya lain Modi untuk menghapus nama Nehru.

Pada 2016, Modi meletakkan batu pertama pembangunan patung Shivaji, pahlawan 80 juta orang komunitas Marathi, di negara bagian Maharashtra.

Para pengamat menilai pembangunan patung bernilai 515 juta dolar atau sekitar Rp 7,6 triliun itu adalah untuk mendapatkan suara komunitas Marathi dalam pemilu tahun depan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com