Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Saudi Akui Bersalah atas Serangan yang Tewaskan Anak-anak Yaman

Kompas.com - 02/09/2018, 20:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi pemberontak di Yaman mengaku telah membuat kesalahan dalam serangan udara yang menewaskan 40 anak pada 9 Agustus lalu.

Melansir CNN, Minggu (2/9/2018), serangan udara itu mengenai bus sekolah di wilayah Yaman bagian utara yang dikuasai pemberontak Houthi.

Sebanyak 51 orang tewas, termasuk 40 anak-anak, yang sedang dalam perjalanan menuju sebuah ruang hijau yang sedikit tersisa di distrik Saada.

Baca juga: Ribuan Warga Iringi Pemakaman Anak-anak Yaman yang Tewas Dihantam Misil

Dalam sebuah pernyataan, komando pasukan gabungan mengeluarkan pernyataan penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan.

"Komando Pasukan Gabungan akan segera melakukan proses hukum untuk menahan orang-orang yang bertanggung jawab, sesuai dengan aturan," demikian pernyataan koalisi Saudi.

Juru bicara koalisi Mansour al-Mansour mengatakan, perintah telah diberikan agar tidak menargetkan bus yang mengangkut sejumlah warga sipil. Namun, perintah itu terlambat diterima.

Menurut informasi intelijen, bus tersebut mengangkut para pemimpin Houthi. 

"Kesalahan lain, target tidak menimbulkan ancaman langsung dan menargetkan bus di area permukiman tidak dapat dibenarkan pada waktu itu," ucapnya, seperti diwartakan AFP.

Serangan misil itu juga melukai 79 orang, di antara korban luka 56 orang adalah anak-anak.

"Mereka sangat senang dengan rencana jalan-jalan ini. Perjalanan ini yang menjadi bahan pembicaraan mereka selama beberapa hari," kata Yahya Hussein, seorang guru.

"Beberapa hari lalu anak-anak ini masih berbicara, tertawa, bermain. Kini mereka sudah menjadi jenazah," tambah Yahya.

Baca juga: Serang Bus Berisi Anak-anak di Yaman, Saudi Diduga Pakai Bom AS

Ribuan orang berkumpul untuk memakamkan para korban di Dahyan.Mobil-mobil dengan logo Houthi menjadi pengangkut jenazah yang sudah dibalut kain kafan dari rumah sakit menuju ke sebuah lapangan untuk didoakan.

Seperti diketahui, negara-negara Teluk membentuk aliansi untuk mengintevensi Perang Yaman pada 2015 mencoba memulihkan kembali pemerintahan yang diakui dunia internasional.

Pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi itu digulingkan pemberontak Houthi pada 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com