Hari terakhir Pia bekerja di kediaman Chan adalah 31 Mei 2017 dan dia kemudian melahirkan seorang putra di RS Pamela Youde Eastern pada 18 September.
Dokumen pengadilan tidak menjelaskan apa yang dilakukan Pia di Hongkong selama menunggu kelahiran bayinya itu.
Kini dia menuntut kompensasi sebagai ganti rugi akibat rasa sakit hatinya, biaya perawatan, dan hilangnya pendapatan antara 1 Juni hingga 20 Oktober 2017.
Kuasa hukum Pia, Man Sui Lun mengatakan, perilaku yang dituduhkan kepada Chan bisa dianggap sebuah diskriminasi terhadap perempuan yang tengah mengandung.
Baca juga: Luka Bakar Mengerikan PRT Filipina di Saudi Diungkap via Facebook
Pia menambahkan, dia merasa tertekan karena dia kehilangan penghasilan untuk membiayai keluarganya di Filipina.
Tekanan bertambah karena dia harus membiayai proses kelahirannya sementara dia tak memiliki pekerjaan.
"Penggugat merasa dikhianati dan kecewa akibat perlakuan yang tidak adil dari tergugat," demikian isi surat gugatan.
Diskriminasi terhadap kelompok pekerja yang mengandung menjadi keluhan paling sering menurut Komisi Kesetaraan Kesempatan (EOC).
Sebanyak 200 keluhan serupa diterima EOC sepanjang 2015-2017, atau 38 persen dari seluruh keluhan terkait diskriminasi kerja.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan