Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendeta AS Tak Dibebaskan, Trump Sangat Kecewa kepada Erdogan

Kompas.com - 31/08/2018, 17:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Hurriyet

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengutarakan kekecewaannya kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Sebabnya, permintaan Trump agar Turki bersedia membebaskan seorang pendeta yang ditahan sejak 2016 tak mendapat respon bagus.

Trump mengatakannya dalam wawancara dengan Bloomberg di Ruang Oval seperti dilansir Hurriyet Jumat (31/8/2018).

Baca juga: Trump Sebut Turki Bertindak Sembrono dengan Tak Bebaskan Pendeta AS

"Saya sangat kecewa. Sebab, saya sudah membebaskan salah satu warganya. Namun, mari kita lihat bagaimana perkembangan ke depannya," kata Trump.

Dalam sebulan terakhir, hubungan Turki dan AS memburuk setelah Washington meminta Pendeta Andrew Brunson dibebaskan.

Brunson, pendeta Gereja Presbyterian, ditangkap aparat Turki saat mengurus izin menjadi warga tetap pada Oktober 2016.

Pendeta 50 tahun tersebut dituduh terlibat dalam upaya kudeta menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang kemudian digagalkan.

AS bereaksi dengan meminta Brunson bebas, yang ditanggapi Ankara dengan meminta AS menyerahkan Fethullah Gulen, sosok yang dianggap sebagai otak kudeta 2016.

Karena ia tak segera dibebaskan, AS memberikan sanksi kepada dua menteri Turki yang dianggap terlibat dalam penahanan Brunson.

Selain itu, Trump juga mengumumkan bakal menggandakan bea masuk untuk dua produk ekspor Turki, antara lain baja dan aluminium.

Sanksi dan hantaman bea masuk tersebut membuat perekonomian Turki goyah, dengan mata uang mereka, lira, dilaporkan merosot terhadap dolar AS.

Selain Brunson, ketegangan di antara kedua negara juga dipicu keinginan Turki membeli sistem rudal S-400 dari Rusia.

Kongres AS kemudian mengesahkan peraturan yang mengancam bahwa mereka tidak akan mengirimkan jet tempur generasi kelima F-35.

Baca juga: AS Tolak Tawaran Turki Terkait Upaya Pembebasan Pendetanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hurriyet
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com