Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Ancaman Korut, Kemenhan Jepang Minta Anggaran Rp 693 Triliun

Kompas.com - 31/08/2018, 13:49 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Jepang, Jumat (31/8/2018), mengajukan anggaran terbesar sepanjang sejarah untuk membangun sistem pertahanan misil dan kekuatan udara di tengah ancaman Korea Utara dan China.

Kemenhan Jepang mengajukan permohonan anggaran sebesar 47 miliar dolar AS atau sekitar Rp 693 triliun untuk tahun fiskal mendatang yang dimulai pada April.

Jika pengajuan ini disetujui parlemen maka untuk tujuh tahun berturut-turut anggaran pertahanan Jepang selalu naik sekaligus bertambah 2,1 persen dibanding anggaran tahun lalu.

Baca juga: Helikopter Militer Jepang Jatuh di Perumahan, Dua Pilot Diduga Tewas

Di antara daftar belanja Kemenhan Jepang adalah dua set sistem pertahanan Aegis Ashore buatan AS yang akan digunakan sebagai pertahanan terhadap kemungkinan serangan misil Korea Utara.

Dua set sistem pertahanan canggih ini bisa dibeli dengan harga 234,4 miliar yen atau sekitar Rp 31 triliun.

Kemenhan juga mengincar enam unit jet tempur F-35 dan dua radar E-2D Hawkey serta pesawat-pesawat maritim yang akan menjadi bagian penguatan tim patroli udara termasuk penambahkan personel yang saat ini mencapai 830 orang.

Jepang masih amat khawatir dan belum percaya sepenuhnya dengan janji Korea Utara untuk menghentikan program pembangunan senjata balistik dan nuklirnya.

Dalam buku putih yang diterbitkan Selasa lalu, Kementerian Pertahanan Jepang menyebut Pyongyang tetap menjadi ancaman paling serius bagi negara itu.

Baca juga: Industri Militer Jepang Mulai Dilirik, Juga oleh Indonesia

Selain untuk menambah kekuatan pertahanan, pembelian peralatan pertahanan dari AS akan mengurangi friksi di sektor perdagangan setelah Presiden AS Donald Trump mendorong Jepang untuk lebih banyak membeli produk AS.

Bukan hanya menawarkan produknya, Trump mengancam akan menerapkan kenaikan tarif bea masuk terhadap produk otomotif Jepang yang masuk ke AS demi memangkas ketimpangan nilai perdagangan dengan Tokyo.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com