Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS akan Tarik Pasukannya dari Suriah Jika Militer Iran Juga Keluar

Kompas.com - 30/08/2018, 20:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com - Pemerintah AS dikabarkan memberikan penawaran untuk menarik pasukannya dari Suriah dengan syarat militer Iran juga keluar dari wilayah selatan negara itu. Demikian diberitakan surat kabar Lebanon, al-Akhbar, pada Selasa (28/8/2018).

Menurut surat kabar tersebut, tawaran penarikan itu disampaikan pejabat intelijen AS saat bertemu dengan pejabat senior dari pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Damaskus bulan lalu.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, pejabat AS mengusulkan, Pentagon akan menarik mundur pasukannya dari pangkalan al-Tanf maupun dari timur sungai Efrat.

Selain itu, Washington juga dikabarkan mengusulkan agar perusahaan-perusahaan AS diberikan pangsa pasar minyak dan informasi intelijen terkait kelompok teroris.

Baca juga: Pasukan AS akan Tetap Berada di Irak Selama Dibutuhkan

Pengajuan penawaran tersebut sejalan dengan lobi yang dilakukan Israel kepada Moskwa dan Washington atas kehadiran Iran di selatan Suriah, terutama di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Sementara surat kabar Israel, Haaretz, mengutip pernyataan sumber pejabat senior Gedung Putih, melaporkan bahwa John Bolton, Penasihan Keamanan Nasional AS, telah berkunjung ke Moskwa untuk membahas keberadaan Iran di Suriah.

Menurut surat kabar tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan kepada Bolton bahwa pihaknya tidak ingin pasukan Iran tetap di Suriah, namun tidak yakin bagaimana membujuk Teheran untuk menarik militernya.

Sejak pecahnya perang saudara Suriah, Iran telah membangun kehadiran militernya di negara itu untuk mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.

Teheran juga sebelumnya telah mengatakan bahwa pasukannya tidak akan ditarik dari Suriah dalam keadaan apa pun.

Ditambah lagi, belum lama ini antara Iran dan Suriah telah tercapai kesepakatan kerja sama militer baru, usai pertemuan antarmenteri pertahanan di Damaskus, Senin (27/8/2018).

Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami mengatakan, kesepakatan tersebut akan melihat Teheran membantu Damaskus dalam membangun kembali kekuatan militernya. Demikian dikutip dari The New Arab.

Baca juga: Trump Berencana Kurangi Pasukan AS di Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com