Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2018, 12:04 WIB

NAUJAAT, KOMPAS.com - Seorang pemburu di Kanada tewas diserang seekor beruang kutub dan anaknya, sementara dua pemburu lainnya mengalami luka ringan.

BBC mewartakan pada Kamis (30/8/2018), rombongan pemburu itu berada di Naujaat, Nunavut, sebuah desa kecil yang terletak di Lingkaran Arktik.

Mereka diketahui sedang mencari paus narwhal dan rusa kutub ketika diserang oleh beruang. Induk beruang dan anaknya ditembak mati, usai menyerang para pemburu.

Baca juga: Serang Kru Kapal Pesiar, Seekor Beruang Kutub Mati Ditembak

Tidak jelas apakah induk beruang dan anaknya dibunuh oleh pemburu atau oleh pihak berwenang.

"Ini merupakan beban berat untuk membagikan kabar sedih ini ke masyarakat," kata wali kota Naujaat, Solomon Malliki, kepada CBC News.

Tim pencarian dan penyelamatan wilayah Naujaat mencari keberadaan para pria tersebut, karena mereka tidak berhasil kembali dari perburuan sesuai dengan rencana.

Maliki menyatakan awalnya perjalanan mereka kembali terhambat oleh cuaca buruk dan masalah mekanis pada perahu.

Dua orang yang selamat dalam insiden itu ditemukan di pesisir Lyon Inlet, sekitar 100 km bagian timur Naujaat. Mereka terjebak selama tiga hari sambil menunggu tim penyelamat datang.

Namun, beberapa beruang lain nampak mengelilingi lokasi kamp mereka. Tiga beruang lainnya juga dilaporkan mati di lokasi tersebut.

Baca juga: Lindungi Anaknya, Seorang Ayah di Kanada Tewas Diserang Beruang Kutub

Insiden serangan beruang kutub yang berakhir fatal pernah terjadi sebelumnya di Kanada.

Pada Juli lalu, seorang ayah tewas saat melindungi anaknya dari serangan beruang di Nunavut. Dia meminta putrinya untuk berlari menyelamatkan diri.

Sebuah studi pada 2017 yang meneliti serangan beruang kutub di Kanada, Greenland, Norwegia, Rusia, dan Amerika Serikat, menemukan penyebab agresifnya binatang itu karena rasa lapar dan upaya untuk melindungi anaknya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber BBC,CBC News
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com