WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Helikopter tempur Suriah dilaporkan telah dikerahkan menuju ke basis pemberontak di Provinsi Idlib.
Sumber pejabat Amerika Serikat (AS) dikutip CNN Kamis (29/8/2018) berkata, disinyalir Suriah bakal melakukan serangan dalam beberapa hari ke depan.
"Meski kami memahami mereka (Suriah) bisa melaksanakan serangan konvensional, kami juga menyoroti kemungkinan adanya serangan dengan senjata kimia," terang pejabat itu.
Baca juga: Perkuat Militer di Suriah, Rusia Kirim 2 Kapal Perang
Peluang adanya penggunaan senjata kimia bakal terjadi jika kelompok pemberontak bisa menyulitkan pasukan rezim Bashar al-Assad itu.
Adanya isu senjata kimia membuat hubungan dengan AS dengan Rusia sebagai sekutu utama Suriah menjadi panas.
Sebab, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton sempat menyatakan AS bakal merespon kuat jika Assad terbukti kembali menggunakan bahan kimia.
Rusia membalas dengan menuduh skenario senjata kimia dilakukan kelompok pemberontak Front Al-Nusra dengan bantuan negara Barat.
Menteri Pertahanan James Mattis menyatakan Selasa (28/8/2018), Kementerian Luar Negeri terus menjalin komunikasi dengan Rusia.
"Komunikasi terus berlangsung untuk mencegah kondisi yang tak diinginkan. Untuk saat ini, hanya itu yang bisa saya katakan," terang Mattis.
Juru bicara Kemenlu Heather Nauert memperkuat pernyataan Mattis dengan mengatakan AS berbagi keprihatinan dengan Rusia mengenai segala bentuk eskalasi di Idlib.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.