Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/08/2018, 22:49 WIB

 

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia melalui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov berharap negara Barat tak mengintervensi persiapan serangan yang dilakukan Suriah.

Pernyataan itu disampaikan Lavrov di kala menerima kunjungan Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir di Moskwa, dikutip AFP Rabu (29/8/2018).

Suriah yang disokong Rusia dan Iran dilaporkan berencana melakukan serangan ke basis pemberontak di Provinsi Idlib.

Baca juga: Presiden Rusia dan Turki Bakal Bertemu di Iran, Bahas Konflik Suriah

Namun, Rusia melalui Kementerian Pertahanan sempat memberikan laporan bahwa terdapat skenario bahwa pemberontak bakal menggunakan senjata kimia.

Skenario itu bakal dijadikan alasan bagi negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) untuk melakukan operasi militer ke Suriah.

AS melalui Penasihat Keamanan Nasional John Bolton menegaskan Washington bakal memberikan respon terkuat jika rezim Presiden Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.

"Saya berharap rekan Barat kami tak terpengaruh pemberontak, dan menghalangi operasi anti-teror yang dilakukan di Idlib," kata Lavrov.

Mantan Duta Besar Rusia di PBB itu menyatakan sudah mendapatkan pemahaman politik penuh dari Turki meski masing-masing mendukung pihak berbeda.

Dia menuturkan, Kremlin telah melakukan negosiasi mendalam agar Idlib tidak menjadi pemecah relasi yang sudah mereka jalin.

Lavrov berkata, penting untuk bisa memisahkan yang mana oposisi moderat, dan pihak mana yang termasuk kategori teroris.

"Penting juga bagi kami untuk mempersiapkan serangan melawan teroris, namun di sisi lain meminimalkan risiko yang bakal menerpa penduduk sipil," terang Lavrov.

Baca juga: Pemberontak Suriah Kirim Racun Saraf ke Idlib Bersama White Helmets

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke