MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan memecat para jenderalnya jelang perhelatan latihan perang terbesar.
Dilaporkan Newsweek Selasa (28/8/2018), presiden berusia 65 tahun tersebut dilaporkan telah memecat 15 orang jenderal.
Di antaranya terdapat Wakil Menteri Keadaan Darurat Vladlen Aksenov, dan Kepala Dinas Penjara Federal di Region Omsk, Sergey Koryuchin.
Baca juga: Presiden Vladimir Putin Pecat 11 Orang Jenderal
Beberapa dari jenderal itu dipecat karena tersandung kasus korupsi. Antara lain Mikhail Begun, Menteri Keadaan Darurat Region Tomsk yang dituduh menerima suap.
Pakar Rusia Yuval Weber berujar, banyakna jenderal yang dicopot bukanlah hal baru. April lalu, 11 jenderal dilaporkan dilengserkan.
Weber menuturkan, alasan para jenderala bervariasi. Namun, kebanyakan berasal dari satu hal; kehilangan gairah memperjuangkan birokrasi.
Weber menjelaskan, tidak sepenuhnya pemimpin militer bersih. Namun, Rusia tidak ingin ada jenderal yang terlalu terikat dengan posisinya.
"Terlalu lama berada di posisi itu membuat sang jenderal terlalu berkuasa, terlalu bermain politik dan melakukan korupsi," tutur dia.
Militer di Rusia dilaporkan mempunyai pengaruh politik yang besar jika menilik laporan terbaru yang dikeluarkan Transparency International Russia.
20 persen anggota Duma, badan legislatif Rusia, bertindak sebagai pelobi bagi kalangan militer dan aparat berwajib lainnya.
Beberapa anggota Duma dikabarkan mempunyai koneksi kuat dengan dinas intelijen maupun kementerian dalam negeri.