WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat bermaksud untuk mengakhiri penangguhan latihan militer di Semenanjung Korea, yang telah berlangsung selama dua bulan.
Penangguhan latihan militer oleh AS dilakukan sebagai bentuk iktikad baik usai berlangsungnya pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni lalu di Singapura.
"Kami telah mengambil langkah untuk menangguhkan beberapa latihan militer terbesar kami sebagai bentuk iktikad baik. Dan kami tidak berencana untuk menunda lagi," kata Menteri Pertahanan AS Jim Mattis kepada wartawan, Selasa (28/8/2018).
Baca juga: AS dan Korea Selatan Sepakat Tangguhkan Latihan Militer Gabungan
Kendati demikian, Mattis, tidak memberikan rincian maupun indikasi bahwa latihan dengan pasukan sekutu di wilayah tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kami akan melihat bagaimana jalannya proses negosiasi, dari sana kami akan lakukan perhitungan, bagaimana kami akan melangkah," kata Mattis dilansir AFP.
Pada Juni lalu, usai pertemuan Trump dengan Kim, pemerintah AS mengatakan bakal menangguhkan agenda latihan militer "pilihan" dengan Korea Selatan, termasuk latihan militer berskala besar, Ulchi-Freedom Guardian, yang sebelumnya dijadwalkan untuk Agustus ini.
Latihan Freedom Guardian tersebut, jika terlaksana, bakal diikuti sekitar 17.500 personel militer AS.
Dalam pidatonya usai pertemuan di Singapura, Trump menggambarkan latihan perang di Semenanjung Korea sebagai tindakan provokatif.
Ditanya apakah latihan militer yang akan digelar mendatang sebagai tindakan provokatif, Mattis enggan memberikan komentar karena dapat mempengaruhi proses negosiasi.
"Bahkan menjawab pernyataan tersebut bakal dapat memberi pengaruh dalam negosiasi," kata Mattis.
Baca juga: Kirim Pesan untuk AS, Iran Gelar Latihan Militer Besar-besaran
"Mari kita biarkan proses negosiasi yang sedang berlangsung. Biarkan para diplomat kita maju. Kita semua tahu betapa beratnya masalah yang sedang kita hadapi," tambahnya.
Pasukan AS dan Korea Selatan telah berlatih bersama secara rutin selama bertahun-tahun. Menggelar latihan mulai dari pendaratan pantai hingga invasi dari Utara, atau latihan yang yang menargetkan rezim Korea Utara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.