Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika AS Berpikir Mereka Bisa Seenaknya, Maka Turki Bakal Membalas"

Kompas.com - 29/08/2018, 16:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Turki menegaskan tetap pada keputusannya untuk meneruskan pembelian sistem rudal S-400 dari Rusia.

Melalui Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Ankara menyatakan bahwa mereka tidak akan tunduk pada permintaan Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan pembelian.

Russian Today memberitakan Rabu (29/8/2018), Cavusoglu berkata bahwa pembelian sistem pertahanan S-400 merupakan sebuah keharusan bagi Turki.

Baca juga: AS Menentang Rencana Turki Beli Sistem Rudal S-400 dari Rusia

Menteri yang menjabat sejak Agustus 2015 itu menyatakan, mereka sebelumnya telah mendekati AS untuk membeli rudal Patriot.

Namun, Negeri "Paman Sam" tidak memberikan jaminan pembelian Patriot bakal disetujui kalangan legislatif.

"Kami harus melindungi wilayah udara kami. Apa mereka (AS) bisa menjamin permintaan kami untuk membeli bakal mulus?" kata Cavusoglu.

Menteri berusia 50 tahun itu mengomentari ancaman AS yang bakal menangguhkan pengiriman jet tempur F-35 jika Turki nekat membeli S-400.

Cavusoglu berujar, dia mengingatkan AS bahwa Turki merupakan salah satu penyuplai komponen utama program senjata termahal AS itu.

Dia meminta agar AS bersedia tak menggunakan bahasa yang mereka anggap sebagai ancaman, dan menyatakan Turki tak segan melakukan aksi balasan.

"Jika AS berpikir mereka bisa melakukan sesuatu seenaknya, seperti di film koboi, maka mereka bakal mendapat balasan," tegas Cavusoglu.

Turki telah menyepakati pembelian sistem rudal tersebut dengan membayar uang muka 2,5 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 36,5 triliun.

Rosoboronexport sebagai produsen sistem rudal berkode NATO Sa-21 Growler itu menyatakan bakal melakukan pengiriman di 2019.

CEO Rosoboronexport, Alexander Mikheev, menyebut ada tenggat waktu yang harus dipatuhi ketika meneken kontrak penjualan dengan Turki.

S-400 adalah sistem rudal yang bisa merontokkan pesawat tempur lawan dari jarak 400 kilometer dan rudal balistik dari jarak 60 kilometer.

Sistem tersebut terdiri dari radar multifungsi, sistem pendeteksi mandiri, rudal anti-serangan udara, tabung peluncur, dan kendaraan komando.

Baca juga: Rusia Bakal Kirim Sistem Rudal S-400 ke Turki pada 2019

S-400 mampu menembakkan empat jenis rudal, tergantung target yang dihadapi, untuk memberikan pertahanan berlapis.

Pada April lalu, pejabat militer anonim berujar, pasukan Rusia mendapat rudal jenis baru yang bisa menghancurkan sasaran di orbit rendah.

Sebuah unit S-400 dapat mendeteksi target dari jarak 600 kilometer, dan mampu menghancurkan 36 sasaran secara simultan.

Sistem pertahanan ini diklaim dua kali lebih efektif dari pendahulunya, S-300, dan bisa disiagakan hanya dalam waktu 5 menit.

Dikembangkan sejak akhir 1980-an, S-400 mengalami penyempurnaan proyek pada Februari 2004. Kemudian pada 2007, sistem itu diaktifkan secara resmi.

Setiap rudal yang ditembakkan dari sistem itu bisa melaju hingga 14 kali kecepatan suara, dan diklaim lebih hebat dari Patriot.

Baca juga: Rusia Harap Kontrak Penjualan S-400 dengan India Rampung Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com