Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Ekonomi Negara, PM Baru Pakistan Tak Hadir di Sidang Umum PBB

Kompas.com - 29/08/2018, 14:19 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Perdana Menteri Pakistan yang baru, Imran Khan, akan melewatkan sidang Majelis Umum PBB pada bulan depan.

Alasannya, mantan atlet kriket itu ingin mecurahkan fokusnya pada perbaikan perekonomian negara.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi, seperti diwartakan oleh Channel News Asia, Rabu (29/8/2018).

Qureshi akan memimpin delegasi Pakistan di Sidang Umum PBB ke-73 yang akan dibuka pada 18 September.

Baca juga: Baru Dilantik, PM Pakistan Desak Orang Kaya Bayar Pajak

"Tidak, perdana menteri tidak akan hadir. Saya yang akan memimpin delegasi," katanya.

Sebelumnya, ada perdebatan mengenai kehadiran perdana menteri yang baru di sidang PBB, atau kemungkinan dia memilih berada di dalam negeri sebagai bagian dari penghematan dan fokus pada isu-isu ekonomi negara.

"Perdana menteri Pakistan berpikir situasi di negara ini membutuhkan perhatian," ucapa Qureshi.

Dia mengatakan, Khan ingin memusatkan perhatian pada pemerintahan barunya.

Baru dilantik pada awal bulan ini, Khan harus menghadapi krisis mata uang yang mengancam menggagalkan kecepatan pertumbuhan ekonomi.

Ekonomi Pakistan tumbuh 5,8 persen pada tahun fiskal terakhir. Angka tersebut merupakan laju tercepat dalam 13 tahun.

Di sisi lain, mata uang rupee Pakistan telah terdevaluasi sebanyak empat kali sejak Desember tahun lalu dan suku bunga telah dinaikkan tiga kali.

Baca juga: Mantan Atlet Kriket Disumpah Jadi PM Pakistan, Ini Janjinya

Sebelumnya, Khan berjanji untuk menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan guna membangun negara dan memulihkan citra Pakistan di mata dunia.

Dia juga bersumpah untuk membasmi korupsi di kalangan pejabat tinggi dan mengentaskan kemiskinan.

"Saya ingin menjadikan Pakistan sebagai negara Islam yang sejahtera, di mana para janda dan orang miskin terawat," demikian pernyataannya saat kampanye, seperti dikutip dari Gulf News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com