Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Dapat Pekerjaan di Peru, Puluhan Migran Venezuela Memilih Pulang

Kompas.com - 28/08/2018, 21:48 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Sekitar 90 migran asal Venezuela menerima tawaran dari Presiden Nicolas Maduro dan bersedia pulang setelah sebelumnya menyeberang ke ibu kota Peru, Lima.

Langkah itu sebagai bagian dari upaya pemerintahan sosialis untuk melawan eksodus massal penduduk Venezuela dan menarik kembali kaum muda agar mau kembali dan bekerja membangun negaranya yang tengah dilanda krisis.

Sebanyak 97 migran, termasuk 22 anak-anak dan empat perempuan hamil, menumpang pesawat milik maskapai pemerintah Conviasa untuk penerbangan selama lima jam kembali ke Caracas.

Para migran Venezuela tersebut bersedia pulang mengikuti program "Kembali ke Tanah Air" yang digalakkan pemerintahan Maduro.

Selain itu, mereka memutuskan kembali setelah menghadapi xenofobia atau sikap ketidaksukaan terhadap warga Venezuela, serta kesulitan mendapat pekerjaan.

Baca juga: PBB akan Bentuk Tim Tangani Krisis Venezuela

Salah seorang migran, Miguel Materano (42) mengatakan, dirinya memilih kembali dan berharap dapat mendapat pekerjaan di kampung halamannya.

"Saya akan mencari pekerjaan. Pemerintah telah berjanji akan membantu kami," ujarnya kepada AFP, Senin (27/8/2018).

Migran lainnya, Katiuska Anselmo mengatakan, dirinya tidak bisa meninggalkan anaknya saat mencari pekerjaan di Peru, sementara Yusmari Arrais memilih kembali karena kesulitan mendapat pekerjaan di negara asing karena kondisinya yang tengah hamil.

Saat pesawat yang membawa pulang puluhan migran Venezuela, puluhan ribu warga lainnya tampak bergerak ke arah berlawanan dan menuju Peru, Kolombia, Ekuador dan Brasil.

Pergerakan penduduk Venezuela yang melarikan diri ke luar negeri itu disebut para pejabat sebagai salah satu pergerakan penduduk terbesar dalam sejarah Amerika Selatan.

Mereka meninggalkan Venezuela yang tengah dilanda krisis ekonomi parah akibat hiperinflasi.

Menteri Komunikasi Venezuela, Jorge Rodriguez mengatakan, para migran akan kembali mengikuti pengumuman reformasi yang diumumkan Maduro pekan lalu.

PBB mencatat telah ada lebih dari 2,3 juta warga Venezuela yang kini tinggal di luar negeri, menghindari krisis ekonomi yang telah dimulai sejak 2015.

Namun laju pergerakan pengungsi yang melanda negara tetangga Venezuela itu pada akhirnya memicu xenofobia dari penduduk Peru dan Brasil, yang mereka layanan dasar mereka akan terancam dengan masuknya para pengungsi.

Baca juga: Krisis Ekonomi Venezuela Memaksa Warganya Beli Daging Busuk

Sementara salah seorang pengungsi Venezuela di Lima, Oscar Perez, justru skeptis dengan rencana pemulangan oleh pemerintah.

"Saya yakin, penerbangan ini adalah bagian dari rencana politik yang dipimpin sendiri oleh Nicolas Maduro, yang ingin mendiskreditkan pengungsi Venezuela di Peru," ujarnya.

"Pemerintah akan menggunakan para pengungsi yang kembali untuk tujuan propaganda."

"Dan kami akan melihat mereka di seluruh radio dan televisi dalam beberapa hari mendatang, dengan Maduro mengatakan bahwa mereka diperlakukan dengan buruk di Peru," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com