Pelaku Penembakan Kompetisi E-sport Punya Riwayat Penyakit Kejiwaan

JACKSONVILLE, KOMPAS.com - Pelaku penembakan di turnamen E-sport di Florida, Amerika Serikat (AS), dilaporkan punya riwayat gangguan kejiwaan.

Diwartakan AP via New York Post Senin (27/8/2018), David Katz pernah dua kali menjalani perawatan di sebuah fasilitas penyakit kejiwaan.

Dari laporan perceraian orangtuanya, Katz yang berasal dari Baltimore itu harus mendapatkan obat anti-depresi dan anti-psikotik.

Baca juga: Penembakan di Turnamen Video Game Florida, 3 Tewas Termasuk Pelaku

Orangtua Katz, Richard dan Elizabeth Katz, bercerai pada 2007. Saat mengurus dokumen perceraian, Richard sempat tak percaya jika anaknya punya kecenderungan gangguan jiwa.

Sementara Elizabeth menuturkan dalam dokumen, putranya itu begitu terobsesi dengan video game sehingga bisa jarang mandi serta sekolah.

Elizabeth berkata, dia pernah mengambil konsol game putranya sehingga dia tidak bisa bermain di pukul 04.00 dini hari.

"Ketika saya bangun, saya mendapati dia bakal berjalan mengelilingi rumah. Jika sudah serius dengan game, dia bisa berhari-hari tak mandi," kata Elizabeth.

Adapun Richard dalam dokumen perceraian berujar, mantan istri dan putranya itu sering sekali menelepon polisi untuk urusan tak penting.

Seperti misalnya, Katz pernah menelepon polisi karena ibunya bertindak tidak adil dengan mengambil konsol permainannya.

Kemudian di 2010, Elizabeth harus menelepon 911 karena Katz bertindak kasar setelah ayahnya mengunjunginya.

Katz sebelumnya melakukan penembakan ketika berlangsung kompetisi video game NFL 19 di Jacksonville, Minggu (26/8/2018).

Saat itu, dia mengambil bagian dalam turnamen berhadiah 25.000 dolar AS, atau Rp 365 juta, namun tereliminasi.

Setelah itu dia membawa pistol, dan menyerang orang-orang yang ada di arena. Menewaskan dua peserta lain, Elijah Clayton dan Taylor Robertson.

Penembakan itu juga melukai 11 orang lainnya. Polisi menyatakan, Katz tewas setelah menembak dirinya sendiri.

Baca juga: Pelaku Penembakan Kompetisi E-sport Ternyata Gamer yang Kalah