Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Satelit Nimbus 1 Meluncur ke Luar Angkasa

Kompas.com - 28/08/2018, 12:08 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 54 tahun lalu, tepatnya pada 28 Agustus 1964, Satelit Nimbus 1 diluncurkan ke luar angkasa.

Nimbus 1 merupakan bagian dari program Nimbus untuk penelitian meteorologi dan pengembangan penginderaan jauh dari Bumi.

Setelah mencapai pada orbitnya, Nimbus 1 mulai memberikan gambar mengenai keadaan di bumi ketika siang dan malam hari dari luar angkasa.

Apa itu Nimbus?

Nimbus merupakan satelit robot Amerika Serikat (AS) yang dikembangkan untuk penelitian mengenai cuaca di Bumi.

Satelit ini dirancang untuk memberikan pelayanan untuk platform Bumi serta mengumpulkan data sains atmosfer.

Selain itu, memberikan citra global pertama dan gambaran tentang awan dan sistem cuaca di bumi.

Program Nimbus mempunyai tujuh satelit yang diberi nama Nimbus 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 yang diluncurkan secara bertahap ke luar angkasa selama periode 14 tahun.

Pada setiap misinya, satelit ini memberikan gambaran penting bagi ilmuwan mengenai kondisi dan cuaca bumi. 

Satelit Nimbus memiliki tiga elemen utama berupa cincin sensorik, dayung solar, dan sistem kontrol.

Dayung solar dan sistem kontrol dihubungkan dengan cincin sensorik oleh struktur rangka sehingga mampu memberikan gambaran kondisi bumi.

Satelit ini mempunyai tinggi 3,7 meter, diameter 1,5 meter, dan dayung solar sepanjang 3 meter. Beratnya mencapai 374 kilogram.

Nimbus 1 menyimpan peralatan elektronik dan modul baterai.

Program pertama ini diluncurkan melalui Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California dengan menggunakan Rocket Thor Agena B pada 28 Agustus 1964.

Pada 16 Mei 1974, Nimbus 1 berhenti beroperasi. Namun, pada 1966, Nimbus 2 diluncurkan ke angkasa.

Harian Kompas, 17 Mei 1966, memberitakan, satelit cuaca terbesar yang pernah diluncurkan Amerika Serikat (AS), Nimbus 2 diorbitkan untuk melengkapi Nimbus I yang telah mengorbit terlebih dahulu.

Selain informasi cuaca, Nimbus 2 juga mengukur perimbangan panas bumi untuk pertama kalinya secara menyeluruh.

Pengukuran oleh Nimbus 2 bisa menentukan berapa radiasi matahari yang diisap muka bumi yang luasnya 530 juta kilometer persegi setiap harinya, serta berapa yang dipantulkan ke atmosfer.

Penggunaan satelit ini terus memberikan data operasional yang penting tentang kondisi Bumi. Para ilmuwan menggunakan data dari misi Nimbus untuk mempelajari sistem Bumi dan perubahan iklim.

Tujuh satelit Nimbus diluncurkan selama periode empat belas tahun sejak Nimbus pertama meluncur. Terakhir, Nimbus tujuh meluncur pada 24 Oktober 1978.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com