Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Mantan PM Australia Kecam Pemerintah soal Batu Bara

Kompas.com - 28/08/2018, 10:54 WIB
Veronika Yasinta

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Anak mantan perdana menteri Australia Malcolm Turnbull, Alex Turnbull, mengecam kelompok kepentingan industri batu bara, yang menurutnya memiliki pengaruh berlebihan atas kebijakan energi pemerintah negara itu.

Alex yang bekerja di sektor keuangan di Singapura merupakan alumni Harvard yang menyebut dirinya sangat peduli lingkungan hidup.

Sebelum meninggalkan Australia, Alex bekerja untuk Goldman Sachs di bidang jual beli utang dan aset perusahaan energi.

Baca juga: Bahas Perdagangan Bebas, PM Baru Australia Kunjungi Indonesia Pekan Ini

Ditanya mengapa melontarkan kritikan, dia mengatakan dirinya sekarang bebas dan tak terikat pada suatu perusahaan.

"Saya sangat frustrasi melihat kebijakan tak produktif di bidang ini," ujarnya kepada ABC.

Alex banyak menganalisis secara forensik biaya dan kelangsungan hidup suatu pembangkit listrik tenaga batu bara.

Menurut dia, secara ekonomi tak masuk akal jika Pemerintah Australia yang kini dipimpin PM Scott Morrison merehabilitasi PLT batu bara.

"Harga batu bara sekarang cukup tinggi sehingga sangat sulit bersaing," katanya.

Sebuah analisis di Bloomberg mengatakan jika pembangkit batu bara baru akan dibangun di Australia, harga listrik justru akan jauh lebih tinggi daripada kombinasi energi dari pembangkit tenaga angin, matahari dan gas.

Ditanya mengenai lobi kelompok kepentingan penambang batubara, Alex Turnbull mengatakan para pemilik tambang batu bara di Queensland memberikan pengaruh berlebihan terhadap kebijakan Partai Liberal yang kini berkuasa di Australia.

Beberapa hari sebelum Malcolm Turnbull kehilangan jabatan sebagai perdana menteri, Partai Liberal memutuskan untuk meninggalkan program Jaminan Energi Nasional dan menjanjikan pemotongan emisi 26 persen di sektor listrik.

Baca juga: Aturan Makam yang Bisa Disewa Ulang Resahkan Warga Australia

Meskipun demikian, Alex mengaku sangat bangga dengan prestasi ayahnya sebagai Perdana Menteri.

"Dia mewakili suara moderat dalam menyelesaikan segala sesuatunya, meski menghadapi banyak masalah. Saya bangga dengan apa yang telah dilakukannya di berbagai bidang," katanya.

"Isu iklim menjadi sangat sulit dan telah mengorbankan banyak perdana menteri selama dekade terakhir," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com