TEL AVIV, KOMPAS.com - Militer Israel tengah mengembangkan sebuah sistem rudal terbaru yang diklaim akan mampu menjangkau target di mana pun di kawasan Timur Tengah.
Disampaikan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman, Senin (27/8/2018), pihaknya telah bekerja sama dengan Industri Militer Israel (IMI) dalam kontrak bernilai ratusan juta shekel (ratusan miliar rupiah).
Produsen senjata milik negara itu menjanjikan dalam beberapa tahun ke depan akan dapat menghasilkan sisten terintegrasi canggih yang memungkinkan menyerang target secara tepat dengan peluncuran jarak jauh.
"Proyek yang sedang berlangsung ini akan menyiapkan sistem roket dan misil presisi," kata Lieberman dalam pernyataannya.
Baca juga: Israel Ancam Serang Iran jika Blokade Perairan Yaman
"Sebagian telah memasuki masa produksi sementara sebagian lainnya sedang dalam tahap final penelitian dan pengembangan," lanjutnya.
"Kami akan memperoleh dan mengembangkan sistem serangan presisi yang memungkinkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk menjangkau setiap titik di wilayah (Timur Tengah) ini dalam beberapa tahun ke depan," tambah Lieberman.
Israel saat ini masih dianggap sebagai negara pemilik kekuatan militer terdepan di wilayah Timur Tengah, termasuk dengan kepemilikan senjata nuklirnya.
Para pakar militer asing melihat Israel telah memiliki sejumlah peluncur rudal balistik Jericho yang memungkinkan dalam mengirimkan hulu ledak nuklir.
Sementara IMI, pada 2004 telah berhasil membuat rudal jelajah yang diberi nama Delilah, yang mampu menjangkau jarak 250 kilometer.
Baca juga: Otoritas Israel Larang Warga Gaza Kunjungi Tahanan Palestina
Ketua IMI, Yitzhak Aharonovitch mengatakan, sistem rudal terbaru itu nantinya bakal mencerminkan kemampuan teknologi yang dimiliki Israel, terutama dikhususkan dalam serangan akurat yang mampu menjangkau secara luas target di darat.
Lieberman tidak mengungkapkan rincian sistem baru yang direncanakannya maupun target potensinya.
Melansir Times of Israel, sistem rudal terbaru itu diyakini sebagai jawaban atas ancaman serangan kelompok teror Lebanon, Hizbullah yang memiliki lebih dari 100.000 roket jarak dekat hingga menengah.
Jika terwujud, maka sistem rudal terbaru Israel ini bakal memungkinkan serangan terhadap target Hizbullah dari dalam wilayah dengan ketepatan yang lebih tinggi dari artileri.
Serta lebih aman dari serangan udara, yang terkadang menempatkan pilot dan pesawatnya di wilayah musuh.
Baca juga: Tentara Israel Serbu Stasiun Televisi di Tepi Barat, Tahan Empat Jurnalis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.