SEOUL, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Korea Utara pada Jumat pekan ini.
Pemerintah Korea Selatan menilai pembatalan secara mendadak itu akan berdampak pada pembukaan kantor penghubung antar-Korea yang dijadwalkan dibuka pada bulan ini.
Juru bicara kepresidenan Korea Selatan Kim Eui-kyeom mengatakan, pembatalan kunjungan menuntut peninjauan kembali atas rencana kantor penghubung tersebut.
"Kami sedang memikirkan pembukaan kantor penghubung sebagai bagian dari serangkaian agenda kunjungan Menlu Pompeo di Korea Utara," katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (27/8/2018).
Baca juga: Trump Minta Menlu Pompeo Batalkan Kunjungan ke Korut
"Sekarang situasi baru muncul, dan ada kebutuhan untuk meninjauanya kembali," imbuhnya.
Korea Selatan membangun kantor penghubung di perbatasan Korea Utara, sebagai salah satu upaya dari Presiden Moon Jae-in untuk meningkatkan relasi antara dua Korea.
Kantor itu rencananya dibuka pada Agustus ini. Namun, oposisi parlemen, analis, dan media setempat menilai pemindahan material untuk bangunan tersebut bisa melanggar sanksi PBB dan AS terhadap Korut.
Sebelumnya, Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan, semua material pembangunan kantor penghubung tidak akan memberikan keuntungan bagi perekonomian Korut.
Alasannya, kantor itu diperuntukkan bagi operasional kantor dan kenyamanan personel Korsel.
"Masalah ini bukanlah sesuatu yang dapat diputuskan oleh pemerintah kami sendiri, tapi harus didiskusikan dengan Korea Utara," Kim, juru bicara kepresidenan Korsel.
"Saya mengerti, belum ada diskusi resmi tentang bagaiaman Korut memandang perubagan situasional seperti itu," imbuhnya.
Baca juga: Korea Utara Bebaskan Turis Jepang karena Alasan Kemanusiaan
Seperti diketahui, pembatalan kunjungan kembali Pompeo ke negara pimpinan Kim Jong Un tersebut berdasarkan tidak berkembangnya proses denuklirisasi yang dilakukan oleh Korut.
...Secretary Pompeo looks forward to going to North Korea in the near future, most likely after our Trading relationship with China is resolved. In the meantime I would like to send my warmest regards and respect to Chairman Kim. I look forward to seeing him soon!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 24 Agustus 2018
"Menlu Pompeo berharap bisa ke Korut dalam waktu dekat, kemungkinan besar setelah hubungan perdagangan kami dengan China dapat dibereskan," kicau Trump di Twitter.
"Saya ingin menyampaikan salam hangat dan hormat kepada Ketua Kim. Saya berharap bisa segera bertemu dengannya," imbuh Trump.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya....Additionally, because of our much tougher Trading stance with China, I do not believe they are helping with the process of denuclearization as they once were (despite the UN Sanctions which are in place)...
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 24 Agustus 2018