Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Dunia Sepekan: Krisis Venezuela hingga Skandal Atlet Jepang

Kompas.com - 25/08/2018, 13:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Krisis yang terjadi di Venezuela menghiasi kabar yang terjadi dari berbagai penjuru dunia sepanjang pekan ini.

Di antaranya, hiperinflasi luar biasa menyebabkan seekor ayam utuh dihargai hingga miliaran bolivar, maupun telur berharga jutaan bolivar.

Karena deraan ekonomi, para perempuan Venezuela terpaksa bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) di kota perbatasan Kolombia.

Selain itu, terdapat skandal atlet Jepang dipulangkan dari perhelatan Asian Games 2018 setelah mereka diduga menyewa PSK.

Berbagai kabar lainnya sepanjang Minggu (19/8/2018) hingga Sabtu (25/8/2018) dirangkum untuk menemani akhir pekan Anda.

1. Ketika Putin Berdansa di Acara Pernikahan Menlu Austria
Presiden Rusia Vladmir Putin memamerkan kemampuan berdansanya ketika menghadiri acara pernikahan Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl pada Sabtu (18/8/2018).

Putin merupakan salah satu dari sekitar 100 tamu di pesta pernikahan Kenissl dengan pengusaha bernama Wolfgang Meilinger di desa Gamlitz yang indah di Austria bagian tenggara.

Putin tiba dengan membawa buket bunga. Dia juga hadir dengan ditemani paduan suara Cossack yang akan tampil di acara tersebut.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

2. Diduga Menyewa PSK, 4 Atlet Jepang Dipulangkan dari Asian Games
Empat atlet bola basket Jepang dipulangkan dari ajang Asian Games lantaran membayar jasa PSK untuk layanan seks.

Komite Olimpiade Jepang (JOC) dalam konferensi persnya menyatakan, kabar tersebut sungguh mencoreng wajah publik Negara "Sakura".

"Saya merasa amat malu. Kami meminta maaf dan siap memberikan bimbingan bagi para atlet ini," kata Chef de Mission Jepang, Jepang Yasuhiro Yamashita.

Untuk kabar selengkapnya, Anda bisa membacanya melalui tautan di sini.

3. AS Tolak Tawaran Turki Terkait Upaya Pembebasan Pendetanya
Laporan yang dikeluarkan Wall Street Journal menyatakan, Turki bersedia membebaskan Pendeta Brunson jika mereka dibebaskan dari denda.

Namun, seorang sumber dari Gedung Putih menyatakan bahwa tawaran tersebut baru dipertimbangkan jika Turki resmi membebaskan Brunson.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com