WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Menteri Luar Negeri Mike Pompeo membatalkan rencana ke Korea Utara (Korut).
Dalam kicauannya di Twitter seperti dilansir Sky News Jumat (24/8/2018), Trump merasa mereka tidak membuat perkembangan bagus terkait proses denuklirisasi Korut.
Baca juga: Korut Diduga Tidak Lanjutkan Perlucutan Fasilitas Uji Coba Misil
Selain itu, Trump melihat China tidak memberikan bantuan untuk menekan Pyongyang setelah mereka terlibat perang dagang dengan AS.
Presiden 72 tahun itu menjelaskan, Pompeo bakal melakukan kunjungan ke Korut setelah masalah urusan dagang dengan China selesai.
"Di sisi lain, saya memberikan salam paling hangat bagi Ketua Kim Jong Un. Saya menantikan pertemuan lain dengannya!" tutur Trump.
...Secretary Pompeo looks forward to going to North Korea in the near future, most likely after our Trading relationship with China is resolved. In the meantime I would like to send my warmest regards and respect to Chairman Kim. I look forward to seeing him soon!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 24, 2018
Ketika bertemu dengan Kim di Singapura (12/8/2018), Trump mengatakan bahwa Korut sudah tidak lagi memberikan ancaman nuklir.
Namun, sepanjang dua bulan terakhir, terdapat berbagai laporan negara komunis tersebut tak mengendurkan pengembangan program senjata mereka.
Salah satu yang paling menjadi sorotan adalah laporan dari seorang pejabat anonim bahwa Pyongyang mengembangkan rudal balistik baru.
Terbaru, badan pengawas nuklir PBB memberikan laporan bahwa Korut masih terus mengoperasikan fasilitas nuklir di Yongbyon.
Kementerian Luar Negeri tidak memberikan tanggapan. Namun, diduga Pompeo sudah berada di Pyongyang selama beberapa jam sebelum twit itu keluar.
Kunjungan yang dibatalkan tersebut bakal menjadi agenda keempat yang dilakoni mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu di Korut.
Baca juga: Korut Masih Terus Bangun Fasilitas Nuklir Yongbyon
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.