OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pemerintahannya tengah menjalin pembicaraan dengan Arab Saudi untuk mengatasi ketegangan diplomatik yang tengah terjadi di antara kedua negara.
Ketegangan antara Kanada dengan Kerajaan Arab Saudi dipicu pernyataan Ottawa yang mengecam penahanan terhadap lima aktivis hak asasi manusia yang dilakukan Riyadh.
Meski tidak mengatakan bakal meminta maaf atas pernyataannya, PM Trudeau menegaskan pihaknya tengah dalam pembicaraan untuk memperbaiki hubungannya dengan Arab Saudi.
Bahkan, PM Trudeau kembali mengkritik Riyadh yang mengancam menjatuhkan hukuman mati pada para aktivis yang ditahan.
Baca juga: PM Kanada Disarankan Temui Keluarga Kerajaan Saudi untuk Minta Maaf
"Kami terus terlibat secara diplomatik dengan Arab Saudi. Saya pikir adalah penting untuk memiliki hubungan positif dengan negara-negara di seluruh dunia," kata Trudeau, Kamis (23/8/2018).
"Namun pada saat yang sama, kami menyatakan keprihatinan kami atas hukuman yang dijatuhkan oleh Arab Saudi, keprihatinan kami untuk membela hak asasi manusia dan menyebarkan nilai-nilai kami pada seluruh dunia," tambahnya.
"Kanada akan terus membela hak asasi manusia," kata Trudeau dilansir The New Arab.
Diungkapkan kelompok hak asasi manusia, jaksa Saudi kini tengah mempertimbangkan mendakwa dengan hukuman mati untuk kelima aktivis hak asasi manusia yang ditahan.
Kelima orang aktivis tersebut, termasuk seorang perempuan dituduh telah menghasut massa untuk melakukan protes di sebagian besar wilayah di provinsi timur kerajaan yang kaya akan minyak tersebut.
Kelompok hak asasi melihat ancaman hukuman sebagai upaya untuk menahan perbedaan pendapat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.