Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelat Nomor Mobil "Malaysia 1" Berhasil Dilelang Senilai Rp 3,9 miliar

Kompas.com - 24/08/2018, 13:29 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Bagi sebagian pemilik mobil, nomor pelat kendaraan bermotor yang unik menjadi hal mewah dan diperebutkan.

Nomor kendaraan mobil "Malaysia 1" memecahkan rekor tertinggi dalam lelang yang digelar Kementerian Transportasi Malaysia.

Diwartakan The Star Online, Jumat (24/8/2018), perusahaan swasta Aldi International Sdn Bhd berhasil mendapatkan nomor kendaraan "Malaysia 1" seharga 1.111.111 ringgit. Nilai tersebut setara dengan Rp 3,9 miliar.

Baca juga: Perangkat Radioaktif Hilang dari Truk, Malaysia Bersiaga

"Lelang nomor kendaraan khusus Malaysia 1 hingga Malaysia 9999 telah dibuka untuk publik dari 1 Agustus sampai 15 Agustus 2018," kata Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke.

Jumlah penawaran yang berhasil dalam lelang tersebut mencapai 3.353, dengan tawaran tertinggi jatuh pada nomor kendaraan "Malaysia 1".

"Melalui program ini, pemerintah mendapat 13,1 juta ringgit (Rp 46,6 miliar)," ucap Loke.

"Semua uang tersebut akan masuk ke penyimpanan negara," imbuhnya.

Rekor lelang nomor kendaraan bermotor sebelumnya mencapai 989.000 ringgit atau Rp 3,5 miliar untuk nomor pelat "V1".

Masih ada 6.645 nomor kendaraan unik di Malaysia yang masih tersedia. Penduduk Malaysia bisa membuat penawaran secara online atau mengunjungi cabang Departemen Transportasi Darat terdekat.

Baca juga: Mahathir: Malaysia Bisa Belajar Banyak dari China

Sementara itu, nomor pelat "Malaysia 2020" tidak dilelang karena dipersiapkan untuk kendaraan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

"Kami sedang dalam proses perubahan nomor kendaraan dan kami harap perdana menteri dapat memakai pelat "Malaysia 2020"," ujar Loke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com