Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Ekonomi Bikin Wanita Venezuela Terpaksa Jadi PSK

Kompas.com - 24/08/2018, 12:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky

CUCUTA, KOMPAS.com - Krisis ekonomi yang menimpa Venezuela membuat perempuan di sana terpaksa menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).

Dalam laporan Sky News Jumat (25/8/2018), di sebuah klab perbatasan kota Cucuta, Kolombia, mayoritas dari PSK adalah orang Venezuela.

Sedangkan di sebuah rumah bordil berisi 60 perempuan, hanya dua pekerja seks yang merupakan orang Kolombia, sisanya wanita Venezuela.

Baca juga: Venezuela: Ayam Utuh 14,5 Miliar Bolivar hingga Gajian Pakai Telur

Salah satunya adalah seorang perempuan yang dulunya merupakan balerina serta pengusaha. Dia mengaku tak punya opsi pekerjaan lain.

"Ini adalah pekerjaan yang memalukan. Namun, apa lagi yang saya punya? Saya harus terus membesarkan dua anak saya," ujarnya.

"Satu-satunya cara tetap menyediakan makan bagi anak-anak saya adalah pergi ke Kolombia, dan menjual tubuh saya," tutur perempuan itu.

Wanita lain yang menceritakan pengalaman yang sama dulunya berprofesi sebagai seorang penata rambut.

Dia mengatakan, jika saja ada pilihan pekerjaan lain, dia dengan senang hati bakal langsung keluar dari dunia prostitusi tersebut.

Ibu dari putra berumur satu tahun itu menyatakan, dia tidak meminum alkohol maupun mengonsumsi narkoba.

"Saya hanya menjadi PSK. Saya melakukannya karena saya terpaksa. Jika ada pekerjaan lain, saya bakal langsung keluar," tutur dia.

Kedua perempuan itu melanjutkan, mereka merasa terbatas dan tak berdaya karena tidak mempunyai dokumen legal untuk bekerja di negara lain.

Venezuela, negara yang dulunya dikenal sebagai salah satu yang terkaya di Amerika Latin, terancam mengalami hiperinflasi hingga 1 juta persen di 2018 ini.

Begitu tingginya inflasi membuat harga barang-barang pokok meroket tak terkendali. Misalnya saja satu ekor ayam utuh dihargai 14,6 miliar bolivar.

Kemudian tomat per kilogram harganya 5,2 juta bolivar. Fakta itu membuat pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menerbitkan uang baru.

Baca juga: Kisah WNI yang Bayar 1,7 Miliar Bolivar untuk Makan Siang di Venezuela

Mata uang baru tersebut memangkas banyak angka nol di pecahan uang lama, dan diharapkan bisa mengendalikan inflasi.

Sebuah contoh sederhana disajikan. Dengan mata uang lama secangkir kopi di ibu kota Caracas dihargai 2,5 juta bolivar.

Dengan mata uang baru, secangkir kopi diharapkan bisa diminum dengan harga normal yaitu 25 sen.

Meski begitu, banyak kalangan meragukannya karena pendahulu Maduro, mendiang Hugo Chavez, juga melakukannya di 2008, dengan hasil tetap tak menghentikan inflasi.

Baca juga: Coba Atasi Inflasi, Venezuela Terbitkan Pecahan Uang Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com