Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turnbull Dipaksa Mundur, Australia Pilih Perdana Menteri Baru Hari Ini

Kompas.com - 24/08/2018, 09:41 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Masa depan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull sebagai pemimpin akan ditentukan dalam beberapa jam.

Dalam kicauan di Twitter, Jumat (24/8/2018), Turnbull menyajikan angka yang diperlukan untuk digelarnya pemungutan suara untuk menentukan pemimpin partai berkuasa di Australia, Partai Liberal.

Dia mengaku telah menerima petisi yang menunjukkan dirinya kehilangan dukungan mayoritas.

"Saya baru saja menerima permintaan untuk rapat Parlemen Partai Liberal. Ada 43 tanda tangan (yang mendukung rapat partai)," kicaunya.

"Segera setelah diverifikasi, seharusnya tidak butuh waktu lama, pertemuan akan digelar," imbuhnya.

Baca juga: Krisis Kepemimpinan Memanas, Kantor Calon PM Australia Dilempari Batu

Langkah untuk menggulingkan Turnbull dipicu oleh rencananya pada Senin lalu untuk menerapkan target emisi karbon dalam peraturan perundang-undangan.

Penantang Turnbull, Peter Dutton, secara pribadi telah mengirimkan petisi dengan 43 tanda tangan kepadanya untuk memaksa pertemuan partai.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Menteri Keuangan Senior Scott Morrison akan bertarung dengan Dutton untuk mendapatkan dukungan menjadi PM Australia.

Sementara Turnbull tidak akan ikut lagi dalam kontes pemilihan dan akan meninggalkan parlemen. Sebelumnya, dia menuduh Dutton dan pendukungnya melakukan intimidasi dan bullying terhadap dirinya.

AFP mewartakan, meski Dutton mendapat angka dukungan, namun tidak ada jaminan bagi dia untuk mengambil posisi teratas mengingat Bishop dan Morrison merupakan sekutu Turnbull.

Baca juga: Polisi Australia Buru Pelaku Mutilasi Buaya

Perselisihan ini merupakan babak terakhir dalam satu dekade pergolakan politik Australia, dengan tidak ada pemimpin yang berhasil menjalani jabatan penuh sejak mantan Perdana Menteri John Howard kalah dalam pemilu 2007.

Jika perdana menteri baru terpilih pada Jumat (24/8/2017), maka dia akan menjadi ke-7 dalam 11 tahun.

Apabila Dutton berhasil mendapat kursi kepemimpinan, dia berjanji akan memangkas migran yang masuk untuk melawan tekanan populasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com