Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Meski Trump Mengaku Membayar Bintang Porno, Saya Tak Peduli"

Kompas.com - 23/08/2018, 19:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui telah melakukan pembayaran uang tutup mulut terhadap aktris porno dan eks model Playboy.

Mereka berdua adalah Stormy Daniels dan Karen McDougal yang mengaku pernah terlibat perselingkuhan dengan Trump.

Meski begitu, pengakuan tersebut tak menggoyahkan dukungan dari para loyalis presiden berusia 72 tahun itu.

Baca juga: Trump Akui Bayar Uang Tutup Mulut kepada 2 Perempuan

Salah satunya adalah James Montfort dari Virginia. Dia menyebut seharusnya AS lebih fokus mengurusi isu ekonomi maupun tingkat pengangguran.

Selain itu, terdapat pula isu nuklir Korea Utara (Korut), maupun Meksiko yang dianggap tak adil dalam urusan perdagangan bilateral.

"Saya lebih suka membicarakan pencapaian AS sejak dia menjabat. Loyalitas maupun dedikasi saya kepadanya tak terbantahkan," tegas Montfort dilansir BBC Rabu (22/8/2018).

Pendapat sama juga disuarakan Cathy De Grazia asal New Hampshire. Dia menyebut saat ini, setiap orang membicarakan seks.

"Jadi, meski dia mengaku membayar bintang porno atau kelinci Playboy, saya tak peduli. Pengakuan itu tak memengaruhi kebijakannya," puji De Grazia.

Dia membahas Michael Cohen, mantan pengacara Trump yang membeberkan bahwa sang presiden yang menginstruksikan pembayaran tersebut.

De Grazia beranggapan, Cohen mengalami pemaksaan bahkan ancaman yang dilakukan Biro Penyelidik Federal (FBI).

"Saya kira, di sini terdapat penyalahgunaan kekuasaan otoritas," kecam De Grazia. Sentimen sama dikatakan agen real estate dan pendukung Trump dari Miami, June Savage.

Perempuan yang gagal dalam pemilihan Wali Kota Miami Beach 2017 itu berujar, FBI berusaha membuat atmosfer dan suasana negatif.

"Mereka (FBI) langsung menorehkan cerita begitu mendapat target. Kali ini, targetnya adalah presiden," kata Savage.

Dia menuturkan, yang seharusnya dijadikan target adalah pesaing Trump di Pemilihan Presiden 2016, Hillary Clinton.

Baca juga: Trump Perintahkan Mantan Pengacaranya Membayar Uang ke Bintang Porno

Istri mantan Presiden Bill Clinton itu sempat diperiksa FBI terkait penggunaan email pribadi ketika menjabat Menteri Luar Negeri.

Setelah itu, FBI mengumumkan Clinton tidak bersalah. "FBI melakukan standar ganda ketika membebaskan Clinton," kritik Savage.

Frank Rupert, pendukung Trump dari Maryland-West Virginia menyatakan, dia tidak melihat Trump melakukan kesalahan fatal.

"Sejak dua tahun lalu, kubu oposisi menyatakan Trump bisa dimakzulkan atas kesalahan yang sama sekali tak dibuatnya," kata Rupert.

Baca juga: Ada Bukti Percakapan Trump tentang Uang Tutup Mulut Model Playboy

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com