Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tolak Tawaran Turki Terkait Upaya Pembebasan Pendetanya

Kompas.com - 21/08/2018, 08:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN,BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Gedung Putih dilaporkan menolak tawaran Turki terkait penahanan seorang pendeta Amerika Serikat (AS).

Wall Street Journal via CNN memberitakan, Senin (20/8/2018), Turki bersedia membebaskan Andrew Brunson jika AS membatalkan denda miliaran dollar kepada bank mereka.

Seorang pejabat Gedung Putih menyatakan, Washington hanya akan mempertimbangkan pencabutan denda jika Brunson dilepaskan.

Baca juga: AS Siap Jatuhkan Sanksi Lagi ke Turki jika Pendetanya Tak Dibebaskan

"Seorang sekutu tidak mungkin menahan Brunson," kata pejabat itu merujuk keanggotaan Turki di Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Pernyataan pejabat senior itu setali tiga uang dengan Presiden Donald Trump yang menegaskan tak bakal memberi kelonggaran.

Trump mengatakan, Ankara membuat kesalahan fatal ketika tidak segera melepaskan Brunson yang sudah dua tahun ditahan itu.

Dia menyebut Washington sudah membebaskan warga Turki atas permintaannya. Salah satunya Ebru Ozkan yang ditangkap Israel karena bersekongkol dengan Hamas.

"Saya mengeluarkan warganya untuk dia. Saya berharap dia melakukan hal sama dengan membebaskan seorang pria, dan penganut Kristen yang baik," ujar Trump dikutip BBC.

Presiden ke-45 AS itu mengaku tak khawatir jika sanksi ke Turki bisa berpotensi merusak ekonomi Eropa maupun menimbulkan kepanikan di pasar dunia.

"Saya tidak khawatir," kata Trump di Ruang Oval kepada Reuters. "Saya tidak khawatir. Ini adalah hal penting yang harus dilakukan," lanjutnya.

Brunson, pendeta Gereja Presbyterian, ditangkap aparat Turki saat mengurus izin menjadi warga tetap pada Oktober 2016.

Pendeta 50 tahun tersebut dituduh terlibat dalam upaya kudeta menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang kemudian digagalkan.

AS bereaksi dengan meminta Brunson bebas, yang ditanggapi Ankara dengan meminta AS menyerahkan Fethullah Gulen, sosok yang dianggap sebagai otak kudeta 2016.

Karena ia tak segera dibebaskan, AS memberikan sanksi kepada dua menteri Turki yang dianggap terlibat dalam penahanan Brunson.

Selain itu, Trump juga mengumumkan bakal menggandakan bea masuk untuk dua produk ekspor Turki, antara lain baja dan aluminium.

Sanksi dan hantaman bea masuk tersebut membuat perekonomian Turki goyah, dengan mata uang mereka, lira, dilaporkan merosot terhadap dolar AS.

Baca juga: Krisis Keuangan, Turki Kehilangan Sepertiga Miliardernya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com