Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Gelar Pencarian Bahan Radioaktif yang Dilaporkan Menghilang

Kompas.com - 20/08/2018, 18:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Otoritas penegak hukum Malaysia mengumumkan tengah menggelar pencarian sebuah bahan radioaktif yang dilaporkan menghilang.

Dilansir Channel News Asia Senin (20/8/2018), bahan radioaktif itu hilang ketika dalam perjalanan dari Seremban ke Shah Alam, pinggir Kuala Lumpur, pada 10 Agustus.

Sementara New Straits Times via AFP melaporkan, bahan radioaktif itu merupakan isotop iridium-192 seberat 23 kilogram.

Baca juga: Anggur di California Terpapar Partikel Radioaktif Fukushima, Kok Bisa?

Bahan tersebut berada di dalam sebuah peralatan industri berbentuk tabung besi besar dengan pegangan di atasnya.

Peralatan tersebut biasanya digunakan untuk mendeteksi retakan sebagai bagian dari protokol inspeksi di sektor energi, transportasi, dan listrik.

Pihak berwajib takut, bahan untuk industri radiografi tersebut jatuh ke tangan militan, dan dipergunakan membuat bom.

Bahan tersebut bakal digunakan untuk membuat sebuah bom yang bertujuan mencemari sebuah wilayah dengan radiasi.

"Saat ini penyelidikan masih digelar," kata kepala polisi lokal, Mazlan Mansor tanpa bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Azis Jamman mengonfirmasi insiden tersebut. Dia menegaskan saat ini keadaan masih terkendali.

"Hingga saat ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Azis sebagaimana dikutip harian Malaysia, The Star.

Awalnya, polisi dilaporkan menahan dua teknisi yang bertugas untuk mengantarkan peralatan berisi bahan radioaktif tersebut.

Namun, mereka kemudian dilepas karena polisi tidak memiliki cukup bukti.

Baca juga: Temuan Domba Terpapar Radiasi Perkuat Dugaan Israel Uji Coba Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com