Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 20/08/2018, 10:36 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Pemerintah Italia mengancam untuk mengembalikan 177 migran yang berada di kapal penjaga pantai milik Italia selama berhari-hari.

Pernyataan itu dilontarkan oleh Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini pada Minggu (19/8/2018), seperti dikutip dari Sky News.

Dia mengingatkan agar negara-negara Eropa lainnya harus membantu menampung para migran, atau dia akan memulangkan mereka ke Libya.

"Eropa perlu secara serius membantu Italia secara konkret, dimulai dengan 177 migran di Kapal Diciotti," katanya.

Baca juga: Insiden Jembatan Ambruk, Italia Umumkan Keadaan Darurat

"Atau kami akan membawa orang-orang yang diselamatkan kembali ke Libya," imbuhnya.

Sebelumnya, Italia telah meminta negara Malta untuk menyelamatkan para migran yang berada di perahu mereka di perairan Malta pada 16 Agustus lalu.

Namun, Malta menolak permintaan itu dengan menyebut kapal migran itu tidak berada dalam kesulitan. Otoritas negara tersebut mengklaim, para migran juga menolak bantuan.

Penjaga pantai Italia kemudian mengirim Kapal Diciotti untuk menyelamatkan migran, tapi pemerintah tidak mengizinkan mereka berlabuh.

Menteri Dalam Negeri Malta Michael Farrugia menuding penyelamatan migran oleh Italia agar mencegah mereka memasuki perairan Italia.

Seperti diketahui, pemerintah Italia terus menolak kedatangan kapal migran ke Italia, sejak koalisi populis mulai memimpin negara pada Juni lalu.

Baca juga: 4 Spekulasi Penyebab Ambruknya Jembatan di Italia

Jika migran dipulangkan kembali ke Libya, Italia akan melanggar hukum internasional karena mengirim mereka ke negara dengan ancaman bahaya kekerasan.

Menteri Infrastruktur Italia Danilo Toninelli menyerukan kepada Uni Eropa agar menerapkan sanksi kepada Malta karena tidak menyelamatkan para migran.

"Tindakan Malta sekali lagi tidak memenuhi syarat dan pantas menerima sanksi," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke