"Saya yakin seiring berjalannya waktu peran dolar AS sebagai mata uang global bakal semakin melemah," kata Lavrov.
Kirchner berujar, secara ekonomi Rusia sebenarnya tidak berada dalam posisi untuk membantu Turki. Adalah sikap politik mereka yang bisa menguatkan Ankara.
"Dengan dukungan Rusia, Presiden Recep Tayyip Erdogan bisa menunjukkan kepada rakyatnya Turki tak sendirian menghadapi AS," ulas Kirchner.
Analis senior di Conias Risk Intelligence itu menyatakan, Moskwa bisa mengambil keuntungan dengan mesra-nya hubungan dua negara.
Baca juga: Trump Frustrasi Pendeta AS Tak Kunjung Dibebaskan Turki
Salah satunya, mereka bisa meminta Turki untuk mengurangi kerja sama militer, atau membatasi fasilitas AS di Pangkalan Udara Incirlik.
Hubungan Turki dan NATO sudah renggang ketika di 2016, Erdogan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa pekan pasca-pertemuan NATO.
Di 2017, dilaporkan Erdogan dan Putin saling bertelepon lebih dari 14 kali, jika dibandingkan telepon Erdogan ke Presiden AS Donald Trump yang hanya empat kali.
Bulent Aliriza, direktur Pusat Studi Internasional dan Strategis menjelaskan, kasus penahanan Brunson membantu Turki semakin menjauh dari Eropa.
"Turki dan Rusia telah berhubungan jauh sebelum kasus Brunson mencuat. Kasus itu hanya mempercepat langkah Turki berpisah dari Barat," terang Aliriza.
Baca juga: Kurs Lira Belum Membaik, Erdogan Tuduh AS Menikam dari Belakang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.