Pada 1 Januari 1880, pembangunan terusan ini dimulai dengan mencontoh keberhasilan Terusan Suez.
Akan tetapi, muncul berbagai permasalahan karena perencanaan yang tidak memadai dan tergesa-gesa.
Para pekerja terserang wabah malaria dan demam kuning sehingga menimbulkan korban. Selain itu, masalah keuangan juga menimpa proyek ini.
Pada 1889, Lesseps bangkrut. Peralatan yang terbuat dari besi dan baja mulai berkarat, sebagian pekerja angkat tangan, dan kembali ke asalnya.
Melihat kondisi ini, pelaksana proyek melobi Amerika Serikat untuk melanjutkan proses pembangunan.
Pada 1902, Amerika Serikat mengesahkan pembelian perusahaan kanal Perancis dan mengalokasikan dana untuk pembangunan kanal.
Hal ini dilakukan AS setelah berhasil memerdekakan Panama dari Kolombia. Sebagai kompensasinya, Pemerintah Panama memberikan hak pengelolaan kanal kepada AS.
Akhirnya, pada 1906, proyek tersebut dilanjutkan dengan persiapan dan penyediaan infrastruktur yang memadai.
Para insinyur Amerika mulai merancang konstruksi dengan teliti. Tiga tahun berikutnya dihabiskan untuk membangun fasilitas konstruksi dan memberantas penyakit tropis di daerah tersebut.
Pada 1909, pembangunan dimulai. Di salah satu proyek konstruksi, para insinyur AS memindahkan hampir 240 juta meter kubik tanah dan menghabiskan hampir 400 juta dollar AS untuk membangun kanal sepanjang 40 mil.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.