KOMPAS.com - Hari ini 104 tahun lalu, tepatnya 15 Agustus 1914 Kanal atau Terusan Panama mulai beroperasi untuk mendukung transportasi air.
Terusan Panama terletak di Panama, Amerika Tengah yang membagi tanah genting Panama sepanjang 82 kilometer serta membelah daratan Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Kanal ini berhasil menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik.
Pembangunan kanal
Ide pembangunan kanal muncul pada abad ke-16. Kala itu, Raja Charles V dari Spanyol ingin agar kapal Emas bisa melintas.
Ia berpandangan, jika tanah genting Panama dibenahi akan meringankan perjalanan kapal kerajaan dari Ekuador ke Peru.
Meskipun, saat itu ada survei soal keadaan politik dan teknologi di Eropa yang belum memungkinkan pengerjaan proyek tersebut.
Pada 1855, Amerika Serikat telah menyelesaikan rel kereta api di seluruh Tanah Genting Panama.
Hal ini mendorong munculnya kembali wacana pembangunan kanal.
Rencana itu didorong oleh selesainya Terusan Suez di bawah pimpinan Ferdinand de Lesseps.
Pada 1 Januari 1880, pembangunan terusan ini dimulai dengan mencontoh keberhasilan Terusan Suez.
Akan tetapi, muncul berbagai permasalahan karena perencanaan yang tidak memadai dan tergesa-gesa.
Para pekerja terserang wabah malaria dan demam kuning sehingga menimbulkan korban. Selain itu, masalah keuangan juga menimpa proyek ini.
Pada 1889, Lesseps bangkrut. Peralatan yang terbuat dari besi dan baja mulai berkarat, sebagian pekerja angkat tangan, dan kembali ke asalnya.
Melihat kondisi ini, pelaksana proyek melobi Amerika Serikat untuk melanjutkan proses pembangunan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.