Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Korban Tragedi Jalan Layang Ambruk di Italia Terus Berlanjut

Kompas.com - 15/08/2018, 08:09 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

GENOA, KOMPAS.com - Italia dikejutkan oleh tragedi jembatan jalan layang ambruk pada Selasa (14/8/2018), yang menewaskan puluhan orang saat hujan deras menghampiri kota Genoa.

Tim penyelamat tak menyerah untuk mencari kemungkinan korban selamat. Mereka menjelajahi reruntuhan yang berserakan di antara jalur rel kereta api dan semak belukar.

Helikopter terlihat membawa korban yang sebelumnya diangkut dengan menggunakan tandu.

Mobil dan truk tampak hancur tertutup puing-puing dan bangunan sekitar jalan layang juga rusak.

Baca juga: Korban Tewas Akibat Jembatan Ambruk di Italia Sudah Capai 22 Orang

"Kami tidak menyerah, kami sudah menyelamatkan belasan orang dari bawah reruntuhan," kata seorang pejabat pemadam kebakaran, Emanuele Giffi, seperti dikutip dari AFP, Selasa (14/8/2018).

"Kami akan bekerja sepanjang waktu sampai dipastikan korban terakhir," imbuhnya.

Seperti diketahui, sebagian jalan A10 ambruk menimpa sebuah jalur kereta api di kota pelabuhan itu.

Dalam rekaman yang diambil dari atas menunjukkan lebih dari 200 meter jalan layang dengan ketinggian 45 meter yang kerap disebut jembatan Morandi, runtuh seluruhnya.

Dalam situs resminya, badan nasional jalan raya menyebut jalan layang itu sedang dalam masa perawatan.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Vonte mengatakan sekitar 25 orang kehilangan nyawa, dan jumlah itu diperkirakan akan semakin bertambah.

Namun, Menteri Dalam Negeri Matteo Salvni menyatakan, ada sekitar 30 orang tewas dan banyak korban lainnya yang mengalami luka berat.

Baca juga: Jembatan Ambruk, 2 Bus Jatuh ke Sungai dan 22 Orang Hilang

"Sayangnya, ada sekitar 30 korban tewas dan banyak yang dalam kondisi luka serius," katanya.

Insiden ini disebut sebagai peristiwa jembatan ambruk paling mematikan di Eropa sejak 2001.

Sebelumnya, serangkaian jembatan di Italia juga kerap runtuh. Aktivitas seismik di wilayah negara itu menyebabkan infrastruktur rentan rusak.

Goyahnya perekonomian juga berdampak pada pembangunan infrastruktur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com