Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Berniat Naikkan Harga Air Bersih ke Singapura 10 Kali Lipat

Kompas.com - 14/08/2018, 16:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, berencana menaikkan harga jual air bersih ke Singapura.

Dalam wawancara dengan Associated Press, dikutip Straits Times Selasa (14/8/2018), Mahathir kembali menyinggung soal penjualan air bersih ke tetangga.

Sesuai dengan Perjanjian Air Bersih 1962, Singapura punya hak menggunakan 250 juta galon per hari (mgd) air dari Sungai Johor.

Baca juga: Mahathir Akan Evaluasi Perjanjian Penjualan Air Bersih ke Singapura

Singapura membeli air itu 3 sen per 1.000 galon, dan Johor bisa membelinya 50 sen per 1.000 galon dengan 5 mgd.

Mahathir mengkritisi perjanjian yang berakhir pada 2061 itu karena terlalu murah dan menggelikan. Dia merujuk pada penjualan air Johor ke wilayah Malaysia lainnya, Melaka.

PM berusia 93 tahun itu berkata, Johor menjual airnya ke Melaka senilai 30 sen per 1.000 galon, atau 10 kali lipat dari penjualan ke Singapura.

"Menjual air ke negara lain, saya kira kami harus menaikkan harga lebih dari yang dipatok Johor ke Melaka," ucapnya.

Pemimpin terpilih tertua di dunia itu menjelaskan dia sempat menyinggung isu air itu pada 1998. Namun, perundingan dua negara tak menghasilkan pakta baru.

Selain itu, kantor berita Bernama sempat mengutip pernyataan dari Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah Juli lalu.

"Perjanjian mengatakan bahwa poin-poin yang sudah disepakati bisa ditinjau kembali setelah 25 tahun," ucap Saifuddin.

Singapura melalui Kemenlu-nya (MFA) menanggapi Saifuddin dengan menyebut Malaysia sudah kehilangan haknya pada 1987.

Ketika itu, Malaysia mendapat peluang untuk melakukan peninjauan dengan Mahathir masih menjabat di periode pertamanya.

Namun, MFA melansir Negeri "Jiran" memilih tak membahasnya. Mereka sudah menegaskan posisi mereka ketika Menlu Vivian Balakrishnan berpidato di parlemen pada 9 Juli.

Mahathir, kata Balakrishnan, tahu jika berusaha menaikkan harga air mentah yang dijual, maka harga air yang sudah diproduksi Singapura juga mengalami kenaikan.

Isu penjualan air bersih ke Singapura terus mengemuka sejak koalisi Pakatan Harapan memegang kekuasaan pasca-kemenangan di Pemilu 9 Mei lalu.

Baca juga: Mahathir Negosiasi Ulang Proyek Kereta Cepat Kuala Lumpur-Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com