Kepala kepolisian Sihanoukville Phul Phorsda mengatakan, penggerebekan terhadap jaringan prostitusi itu masih berlanjut tetapi enggan memberikan komentar lebih lanjut.
Baca juga: Prostitusi Ilegal Marak, Kepala Kepolisian Dongguan Dipecat
Sebuah laporan kepolisian yang diperoleh Reuters menyebut, petugas telah menyita selebaran berisi tawaran layanan seks, foto-foto perempuan bugil, dan sejumlah nomor telepon.
Sejauh ini, kedutaan besar China di Phnom Pehn belum memberikan komentar terkait penggerebekan jaringan prostitusi ilegal itu.
Peran China amat besar dalam membantu PM Hun Sen melawan kritikan Barat terkait pemberangusan lawan-lawan politik menjelang pemilihan umum bulan lalu.
Dalam pemilu itu, Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa kembali berjaya dan merebut 125 kursi di parlemen.
Tahun lalu, partai oposisi Partai Penyelamat Nasional Kamboka (CNRP) dibubarkan pengadilan menyusul permintaan pemerintahan Hun Sen.
Pembubaran partai oposisi ini memicu hujan kritikan dari negara-negara Barat terhadap pemerintahan Hun Sen.
Gubernur Yun Min, sebelumnya pernah mengirimkan surat keluhan kepada kementerian dalam negeri Kamboja.
Dalam surat itu Yun Min menyebut semakin banyaknya warga China yang masuk ke Sihanoukville membuat angka kejahatan di kota itu juga meningkat.
Baca juga: Pentolan Jaringan Penjual Anak untuk Prostitusi Dipenjara 472 Tahun
Namun, pada Selasa (14/8/2018), Yun Min mengubah pernyataannya dan menyebut investasi China secara umum memberikan hasil positif bagi provinsi itu.
"China memiliki banyak warga negara yang baik. 50 orang yang ditangkap itu tidak mewakili seluruh populasi China," kata dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan