Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah China Bantah Kabar Penangkapan 1 Juta Warga Muslim Uighur

Kompas.com - 14/08/2018, 15:17 WIB
Ervan Hardoko

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menyebut laporan tentang penahanan satu juta Muslim Uighur di Xinjiang sebagai kabar tidak benar.

Namun, pemerintah China mengakui telah mengirim sejumlah warga Uighur ke sejumlah pusat "reedukasi".

Pengakuan Beijing yang langka itu disampaikan dalam sebuah pertemuan PBB di Jenewa, Swiss untuk menanggapi kecemasan terkait kabar bahwa Xinjiang kini lebih menyerupai kamp tahanan raksasa.

Baca juga: Warga Xinjiang Harus Tunjukkan KTP saat Beli Tiket Kereta Bawah Tanah

Sejak beberapa tahun terakhir, di Xinjiang kerap meletus kekerasan yang ditumpas dengan tindakan keras peremerintah.

Pemerintah China menuduh kelompok militan Islam dan kalangan separatis sebagai pihak yang berada di balik berbagai kekerasan itu.

China mengirim delegasi beranggotakan 50 orang ke pertemuan Komite Penghapusan Diskriminasi Rasial PBB yang berlangsung selama dua hari.

Pada Jumat (10/8/2018), anggota komite Gay McDougall mengatakan keprihatinannya terkait laporan yang menyebut Beijing telah mengubah wilayah otonomi Uighur menjadi tempat yang lebih mirip kamp tahanan.

Seorang pejabat Komite Sentral Partai Komunis China, Hu Lianhe memberikan tanggapan atas pernyataan anggota komite PBB itu.

"Warga Xinjiang, termasuk orang Uighur, menikmati kebebasan dan hak yang setara," ujar Hu Lianhe.

"Anggapan adanya satu juta orang Uighur ditahan, sepenuhnya tidak benar," Hu menegaskan.

Namun, dia mengakui pemerintah China memang memiliki program permukiman dan pendidikan kembali atau reedukasi.

Para wartawan mengatakan merupakan hal tak biasa bagi China untuk memberikan penjelasan kepada publik tentang sesuatu terkait situasi di Xinjiang.

Sementara itu, harian milik pemerintah China, Global Times menyebut pemerintah sekadar berusaha untuk mencegah agar Xinjiang tidak berubah menjadi "Suriah-nya China" atau "Libya-nya China".

"Ternyata (yang terjadi dengan) situasi keamanan Xinjiang telah (membuat kawasan itu) terhindar dari tragedi besar dan menyelamatkan jiwa banyak orang," demikian editorial harian tersebut.

Namun, anggota Komite Penghapusan Diskriminasi Rasial PBB, Gay McDougall masih memintah penjelasan lebih lanjut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com