Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Perut Besar, Ibu Hamil di AS Dituduh Mengutil Barang Dagangan

Kompas.com - 14/08/2018, 11:08 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Newsweek

STAPLES, KOMPAS.com - Seorang ibu hamil di Carolina Utara, Amerika Serikat, merasa terhina karena dituding mengutil barang di sebuah pusat perbenjaan.

Diwartakan Newsweek, Senin (13/6/2018), Sherell Bates mengaku mengunjungi toko peralatan tulis, Staples, di kawasan belanja McMullen Creek Market pada pekan lalu.

Dia terkejut karena polisi menghampirinya ketika hendak membayar barang belanjaan.

"Saat di tengah transaksi, seorang petugas polisi datang dan bilang ingin bicara dengan saya. Dia tanya apa yang berada di balik baju saya," katanya.

Baca juga: Hamil di Usia 67 Tahun, Wanita Ini Tolak Saran Dokter untuk Aborsi

Bates yang sedang hamil anak kembar berpikir petugas polisi sedang bercanda.

"Saya pikir dia bercanda, jadi jawabannya saya adalah 'anak kembar'," ucap Bates.

"Saya hamil 34 pekan dan ada bayi kembar, perempuan dan laki-laki," imbuhnya.

Bates mengangkat sedikit bajunya untuk memperlihatkan perutnya.

"Jadi dia bisa melihat bahwa saya hanya orang biasa yang hamil dan sedang membeli peralatan sekolah," ujarnya.

Juru bicara Departemen Kepolisian Pineville mengonfirmasi, manajer toko menghubungi polisi dan meminta mereka untuk menghadapi Bates karena cemas dia mengutil beberapa barang.

Kepada Bates, manajer mengaku trauma dengan insiden pencurian sebelumnya, yang mengambil barang dan menyembunyikannya dibalik pakaian.

Dia mengaku kemungkinan akan mengambil langkah hukum terhadap perusahaan Staples.

"Ini tidak adil. Tidak ada ibu yang harus mengalam hal seperti ini," ucap Bates.

Baca juga: Praktik Sewa Rahim Ilegal, 32 Perempuan Hamil di Kamboja Ditangkap

Dalam sebuah pernyataan, manajemen Staples menyampaikan permintaan maaf kepada Bates.

Manajer yang menuding Bates juga sudah dipercat karena dianggap gagal mematuhi kebijakan tentang berinteraksi dengan konsumen.

"Akibat temuan ini, manajer telah diberhentikan dan Staples meminta maaf kepada pelanggan," demikian pernyataan manajemen Staples.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com