Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Jepang Menyerah dan Perang Dunia II Berakhir

Kompas.com - 14/08/2018, 11:07 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 73 tahun yang lalu, tepatnya 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Menyerahnya Jepang sekaligus mengakhiri Perang Dunia II yang berkecamuk selama kurang lima tahun.

Sebelum menyerahnya Jepang, pada 8 Mei 1945, Jerman telah terlebih dahulu menyerah sekaligus mengakhiri Perang Dunia II di front Eropa.

Di sisi lain, Jepang menolak memenuhi semua tuntutan Sekutu untuk menyerah tanpa syarat karena ingin menuntaskan misinya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pembangunan Tembok Berlin

Pada 16 Juli 1945, para pemimpin Sekutu bertemu dalam Konferensi Potsdam, Jerman. Perang melawan Jepang merupakan salah satu dari berbagai isu yang dibicarakan dalam konferensi itu.

Akhirnya, para pemimpin Sekutu memutuskan mengeluarkan pernyataan yang disebut Deklarasi Potsdam yang menegaskan Jepang harus menyerah tanpa syarat.

Pemerintah Jepang menolak dan tak menerima dari ultimatum dari Sekutu tersebut. Sehari kemudian, surat-surat kabar Jepang melaporkan, negeri itu menolak isi Deklarasi Potsdam.

Sebelumya, selebaran berisi pernyataan Deklarasi Postdam dijatuhkan pesawat-pesawat Sekutu di atas wilayah Jepang.

Sementara itu, di gurun pasir New Mexico, AS sebuah proyek membuat senjata pemusnah massal dengan sandi Proyek Manhattan sedang digarap.

Hasil dari proyek ini adalah dua bom atom Little Boy dan Fat Man yang kemudian digunakan untuk mengakhiri perang.

Pada 6 agustus 1945, pesawat B-29 Superfortress berjuluk "Enola Gay" menjatuhkan bom atom Little Boy di Hiroshima.

Amerika Serikat memilih Hiroshima yang kala itu merupakan pusat industri dan markas militer terbesar.

Selanjutnya, pada 9 Agustus 1945, pesawat berjuluk Bock's Car menjatuhkan bom Fat Man di kota Nagasaki.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pertempuran Midway, Titik Balik Perang Pasifik

Nagasaki merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Jepang Selatan dan menjadi kota penting semasa perang karena memiliki banyak aktivitas industri, termasuk artileri, kapal perang, perlengkapan militer, dan material perang.

Akibatnya, dua kota besar Jepang luluh lantah dengan puluhan ribu orang menjadi korban tewas dan luka.

Setelah dua kota itu dijatuhi bom atom, Pemerintah Jepang belum bisa menentukan langkahnya.

Tak adanya reaksi pemerintah Jepang membuat Sekutu berencana melakukan invasi militer. Kapal-kapal perang AS bahkan sudah mulai menembakkan meriam mereka ke pantai Jepang.

Pada 13 Agustus, sejumlah pesawat B-29 dikirim untuk menjatuhkan selebaran-selebaran di atas Jepang. Selebaran ini berisi tawaran kepada Jepang untuk menyerah kepada Sekutu.

Pada 14 Agustus 1945, pemerintah Jepang menggelar pertemuan dengan beberapa perwira militer senior untuk segera menentukan sikap.

Kehancuran yang menimpa Hiroshima dan Nagasaki membuat pemerintah Jepang akhirnya memutuskan untuk menyerah dan mengakhiri perang.

Namun, sejumlah perwira militer belum mau menyerah sehingga timbul gejolak antara militer dan pemerintah yang memutuskan untuk menyerah.

Hasilnya, pemerintah Jepang akhirnya mengirimkan surat berupa langkah langkah yang akan diambilnya ke kedutaan besar negeri itu di Swiss dan Swedia.

Isi surat itu pada dasarnya adalah menerima syarat-syarat penyerahan yang ditentukan Sekutu. Akhirnya, pesan yang dikirim Jepang diterima Sekutu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: AS Resmi Terlibat dalam Perang Dunia I

Akhirnya upacara penyerahan Jepang digelar pada 2 September 1945 di atas kapal tempur Amerika Serikat USS Missouri.

Dokumen menyerahnya Jepang yang ditandatangani para pejabat pemerintahan Jepang secara resmi mengakhiri Perang Dunia II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com