Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2018, 10:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

SAADA, KOMPAS.com - Ribuan warga Yaman berkumpul untuk mengiringi kepergian puluhan anak yang tewas dalam serangan terhadap bus oleh koalisi pimpinan Arab Saudi pada pekan lalu.

Pemakaman digelar di Saada, sebuah wilayah yang dikuasai oleh kelompok Houthi.

BBC mengabarkan pada Selasa (14/8/2018), massa menyerukan protes terhadap Arab Saudi yang mendukung pasukan pemerintah Yaman untuk memerangi kelompok tersebut.

Sementara, jenazah anak-anak dibungkus kain putih dan dibawa dalam mobil berlogo Houthi.

Baca juga: Video Tampilkan Saat Bus Berisi Anak-anak Yaman Dihantam Misil Saudi

Otoritas setempat menyatakan, sebanyak 51 orang, termasuk 40 anak-anak, tewas dalam serangan udara ketika mereka sedang berada di dalam bus. Kebanyakan anak-anak yang tewas berusia 10 hingga 13 tahun.

AFP melaporkan, sekitar 50 kendaraan mengangkut peti mati ke lapangan kota.

Peti-peti itu ditutupi dengan kain hijau dan foto para korban berbaris di tanah. Keluarga dan kerabat tampak menangis, serta sebagian melantunkan doa.

Para pelayat mengangkat foto anak-anak dan meneriakkan kalimat yang menentang Arab Saudi, sekutunya, serta kunci pemasok senjata yaitu Amerika Serikat.

"Amerika membunuh anak-anak Yaman," begitu tulisan dalam spanduk yang dibawa oleh warga.

Pejabat Houthi menyebut serangan itu sebagai kejahatan oleh Amerika dan sekutunya terhadap anak-anak Yaman.

Koalisi Saudi berupaya melawan kelompok pemberontak dengan menerima dukungan logistik dan intelijen dari AS, Inggris dan Perancis.

Baca juga: Arab Saudi Dikabarkan Tangkap Seorang Ulama Garis Keras

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan penyelidikan independen dan cepat terkait serangan udara tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman via telepon pada Senin (13/8/2018) untuk membahas situasi yang sedang berlangsung di Suriah, Irak, Afghanistan, dan Yaman.

Melansir dari Arab News, keduanya juga meninjau kinerja Utusan Khusus PBB untuk menyelesaikan konflik di Yaman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com