"Untuk putra saya, saya akan membalas dendam kepada (Raja) Salman dan Mohammed bin Zayed (Emir Uni Emirat Arab)," ujar Fares.
Negara-negara Teluk membentuk aliansi untuk mengintevensi Perang Yaman pada 2015 mencoba memulihkan kembali pemerintahan yang diakui dunia internasional.
Pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi itu digulingkan pemberontak Houthi pada 2014.
Baca juga: Koalisi Saudi akan Selidiki Serangan yang Tewaskan 29 Anak di Yaman
Serangan udara itu dikecam Sekjen PBB Antonio Guterres dan menyerukan digelarnya sebuah penyidikan independen.
Namun, pada Sabtu (11/8/2018) kantor berita SPA mengabarkan, perwakilan Arab Saudi di PBB sudah mengirimkan pesan kepada Guterres.
Pesan itu pada intinya mengatakan, operasi militer tersebut merupakan langkah yang sah dan hanya mengincar para pemimpin Houthi yang bertanggung jawab merekrut dan melatih anak-anak menjadi tentara.