Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perebutkan Kota Ghazni, 100 Tentara Afganistan dan 194 Taliban Tewas

Kompas.com - 13/08/2018, 21:11 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Setidaknya 100 personel militer Afghanistan tewas dalam baku tembak yang sudah berlangsung empat hari untuk mengusir Taliban dari kota Ghazni. Demikian pemerintah Afghanistan, Senin (13/8/2018).

Pernyataan ini muncul di saat pasukan bantuan dikerahkan ke kota tersebut dan serangan udara digelar ke arah berbagai posisi pasukan Taliban.

"Sebanyak 100 personel keamanan tewas demikian pula sekitar 20-30 warga sipil," kata Menteri Pertahanan Afghanistan Tariq Shah Bahrami.

Baca juga: Ingin Rebut Kota Ghazni, Taliban Gempur Markas Polisi dan Gedung Pemerintah

Sementara, lanjut Bahrami, dari pihak Taliban 194 orang tewas termasuk 12 orang komandan senior kelompok itu.

"Setidaknya 95 anggota Taliban tewas akibat serangan udara," lanjut Bahrami.

Jaringan komunikasi di kota Ghazni sebagian besar masih limbuh dan para pejabat belum banyak memberikan keterangan.

Alhasil informasi tentang perkembangan terakhir di kota tersebut sulit diperoleh.

Serangan terhadap kota Ghazni merupakan upaya terbaru Taliban untuk menguasai pusat-pusat urban.

Serangan itu juga terjadi di saat tekanan terhadap Taliban untuk memulai pembicaraan damai untuk mengakhiri 17 tahun perang, semakin tinggi.

Baca juga: Cegah Kota Ghazni Direbut Taliban, AS Gelar Serangan Udara

Serangan ini juga merupakan aksi taktis terbesar yang digelar Taliban sejak gencatan senjata pada Juni lalu membuat baku tembak antara tentara dan Taliban terhenti sementara.

Kota Ghazni terletak di jalur jalan raya utama Kabul ke Kandahar, sehingga secara strategis menjadi gerbang antara Kabul dan wilayah basis Taliban di sisi selatan negeri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com