Penyamaran terbongkar
Pada 31 Desember 2016, seorang komandan ISIS di Mosul mengatakan, Al Sudani terpilih untuk melakukan aksi spektakuler di malam pergantian tahun.
Aksi itu berupa sebuah serangan bom terkordinasi di beberapa kota di seluruh dunia.
Mendapatkan perintah itu, Al Sudani kemudian mengambil sebuah mobil pikap putih di kawasan Al Khadra, wilayah timur Baghdad.
Baca juga: AS Serahkan Janda Tokoh Senior ISIS ke Irak
Seperti biasa, dia menghubungi Falcons untuk mendiskusikan lokasi mereka akan mencegat mobil yang dibawanya.
Namun, celaka. Rencana itu terbongkar tak lama setelah Al Sudani keluar dari jalanan utama menuju ke rumah aman Falcons.
Dalam perjalanan telepon genggamnya berdering. Dari komandan dari Mosul menanyakan lokasinya.
Al Sudani harus mengangkat telepon itu dan berusaha meyakinkan sang komandan bahwa dia tengah menuju target.
Namun, sang komandan tak mempercayai Al Sudani dan di tengah kepanikan itu, Al Sudani harus mencari alasan yang tepat.
Dia mengatakan, Mosul telah memberinya petunjuk yang salah sehingga dia berbelok di jalan yang berbeda.
Ketakutan, Al Sudani menghubungi rekan-rekannya di Falcons. Dia mengatakan, membutuhkan lokasi pertemuan yang tak jauh dengan lokasi serangan
Dia lalu mengemudikan kembali mobil itu ke jalan yang menuju ke pasar Al Jdeidah, Baghdad, yang menjadi target serangan.
Sang saudara Manaf, yang merupakan anggota tim pengejar, menggunakan isyarat tangan untuk mengarahkan Al Sudani ke lokasi pertemuan.
Di tempat itu, delapan agen Falcons menjinakkan bom. Mereka mencabut detonator elektronik, 26 kantong C4, amonium nitrat, dan bola-bola gotri yang diletakkan di sasis serta panel-panel pintu kendaraan itu.
Beberapa menit kemudian, Al Sudani kembali ke jalanan menuju pasar dan memarkir mobil itu di lokasi yang sudah ditentukan.
Beberapa saat sebelum pergantian tahun, sejumlah media berbahasa Arab mengutip pejabat keamanan Irak yang menyebut sebuah truk meledak di luar bioskop Al Bayda, Baghdad di Al Jdeidah tanpa menjatuhkan korban.
Kali ini, misi Al Sudani sukses.
Baca juga: 65 Komandan ISIS Terkepung di Eufrat
Namun, tanpa disadari Al Sudani, ISIS telah memasang dua alat penyadap di truk itu. Sehingga mereka bisa mendengarkan pembicaraan Al Sudani dan Falcons.
"Dia merasa diawasi. Kami tidak menyadari itu," kata Jenderal Sa'ad Al Falih, atasan langsung Al Sudani.