Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Perkenalkan Rudal Balistik Generasi Terbaru

Kompas.com - 13/08/2018, 18:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemerintah Iran mengumumkan adanya rudal balistik jarak pendek generasi terbaru pada Senin (13/8/2018).

Diwartakan AFP, lembaga penyiaran milik pemerintah IRIB melansir bahwa rudal Fateh Mobin versi terbaru itu sukses menjalani serangkaian tes.

Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami berkata, rudal balistik jarak pendek tersebut bisa menghantam target yang ada di darat dan laut.

Baca juga: Gelar Latihan Militer, Iran Uji Coba Rudal Anti-kapal

"Sesuai janji kepada rakyat, kami bakal meningkatkan kemampuan rudal itu setiap hari," kata Hatami kepada Tasnim.

Seberapa jauh jarak rudal Fateh Mobin itu tak diketahui. Namun, generasi sebelumnya dilaporkan bisa menjangkau 200-300 kilometer.

Hatami melanjutkan, tidak akan ada sistem pertahanan yang bisa mencegat Fateh karena kelenturan yang dipunyainya.

Fateh Mobin diklaim tidak sekadar lentur. Namun juga taktis, presisi, memiliki teknologi siluman, dan 100 persen buatan dalam negeri.

"Semakin bangsa kuat seperti Iran ini mendapatkan tekanan, maka keinginan memantapkan kekuatan militer kami juga makin besar," koar Hatami.

Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) berkomentar, rudal Fateh-110 ditembakkan Iran dalam latihan militer di Selat Hormuz pekan lalu.

Sumber jenderal AS menjelaskan, latihan militer itu menjadi sinyal yang dikirim Iran kepada Negeri "Paman Sam" itu.

"Pesannya adalah, Iran mempunyai kemampuan untuk menutup Selat Hormuz yang notabene adalah salah satu jalur perdagangan vital dunia," kata pejabat itu.

Teheran mengancam untuk memblokade Hormuz setelah AS menjalankan sanksi yang bertujuan memangkas ekspor minyak Iran menjadi nol.

Pada Mei lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan dia menarik diri dari perjanjian nuklir yang dibuat di 2015.

Presiden asal Partai Republik itu menyebut perjanjian bernama Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) itu merupakan yang terburuk dalam sejarah.

Sebab, perjanjian itu tak hanya membahas dugaan keterlibatan Iran di berbagai konflik Timur Tengah. Namun juga uji coba rudal mereka.

Teheran bersikeras bahwa program persenjataan merupakan hal vital bagi mereka untuk bertahan di Timur Tengah.

Baca juga: Trump: Siapapun Berhubungan dengan Iran, Dilarang Berbisnis dengan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com